Suluk Candi Aksara di Perempuan-perempuan Bawah Tangan, Moh Mas Jumadi
Suluk Candi Aksara di Perempuan-perempuan Bawah Tangan, Moh Mas Jumadi
Perempuan-perempuan di Bawah Tangan adalah puisi sekaligus judul Antologi kary Moh Jumadi. Buku sekumpulan puisi tebal ini berisi puisi-puisi perjalanan, pengalaman dan penglihatan penulisnya dalam perjalanan hidup penyair. Ketekunannya dalam merekam setiap peristiwa yang dialaminya membuat buku ini berisi aneka warna puisi. Moh Jumadi dalam prosesnya menunjukan diri ia penyair yang berminat terhadap seni dan sastra. Ini terlihat dari apa yang dirasakan diceritakan pada orang lain dalam bentuk puisi
Untuk diapresiasi. Salah satu puisi dalam antologi ini yakni Suluk Candu Aksara
Berikut penggalan baitnya:
// Jika pagi adalah nafas yang menggelora.
Maka tak ingin berganti siang membara
Jika senja adalah hati yang suci
Maka biarlah selalu terang dan menyinari/
/Jika malam adalah jiwa yang mempesona
Maka biarlah bulan bintang tetap jadi peneangnya
Namun pagi siang Senja dan malam hanyalah sebuah pergantian tak tertahankan
Yan senantiasa menjadi nafas membalut hidup setiap insan/
/... /
/Sabar ikhlas menapaki tangga iman
Agar langkah sampai pada tujuan
Berbekal amal dan laku diri
Atas pertanggung-jawaban duniawi.//
Demikian Suluk Candu Aksara. Moh Jumadi membawa pembaca dari Bait awal untuk kemudian mencari pengampunan dengan pada siapa lagi yaitu Allah penguasa Semesta Alam.
(Rg Bagus Warsono)