Sirine di Negeri Dongeng, Marwanto, kita+(duh)-kita.

Sirine di Negeri Dongeng, Marwanto, kita+(duh)-kita.

Puisi-puisi dalam kita+(duh)-kita karya Marwanto pembaca akan diajak masuk dalam puisi itu. Puisi puisi dari perjalanan penyairnya yang dikemas bersama puisi - puisi indahnya.
Banyak judul judul menarik yang bisa diapresiasi. Kita+(duh)-kita merupakan judul puisi yang diangkat sebagai judul antologi.
Puisi Marwanto juga pada beberapa judul dalam antologi ini telah menunjukan bahwa ia adalah penyair yang puisi memiliki daya tarik.
Marwanto telah menunjukan rasa kebebasan dalam bersastra, sehingga banyak dijumpai kesan baru bagi pembaca yang memiliki magnet untuk membaca selanjutnya.
Diantaranya Sirine di Negeri dongeng, sebuah puisi indah yang patut diapresiasi. Mari kita lihat penggalan bait puisi:

Sirine di Negeri Dongeng

//Suara sirine mobil meraung lantang
Menyusuri jalan yang padat kendaraan
Terjepit di tengah kerumun, penu lalu lalang, yang tak mau menyingkir, yang tak memberi jalan,
Padahal di dalam mobil tergeletak orang sekarat
Yan mungkin beberapa saat lagi akan mangkat/

/... /

/Itu hanya cerita di negeri dongeng
Yan kelak anak cucu akan mencatat
Pengekal ingatan sepanjang hayat.//
.

Dari penggalan bait puisi Sirine di Negeri dongeng, Marwanto secara tidak langsung telah membawa pembaca pada tempat wisata baca yang menggoda dengan untaian kata kata yang menggelitik
(Rg Bagus Warsono)