Sastrawan Sastratama 1-50

Mengenal Sastrawan Sastratama
(Sastrawan Utama) :

1). A 'Syam Chandra Manthiek
A’Syam Chandra Manthiek , lahir di Surakarta 21 September 1967, menamatkan Teknik Sipil di Universitas Cokroaminoto, menulis puisi secara otodidak. Karyanya antara lain dimuat di berbagai media regional dan nasional serta Antologi bersama nasional. Blas Blus Blas adalah antologi yang menghimpun 137 puisinya. Penyair ini tinggal di Yogyakarta. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
2). Enthieh Mudakir
Enthieh Mudakir lahir di Kota Tegal, Jawa Tengah, 24 April 1963. Sejak muda sudah menggeluti dunia kesenian antara lain teater dan sastra. Di dunia sastra, namanya dikenal di kancah kesusasteraan Indonesia melalui karya-karyanya berupa cerita pendek dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar antara lain Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, Swadesi, Koran Merapi, Minggu Pagi, dan lain-lain. Enthieh merupakan salah satu penyair yang puisi-puisinya terangkum dalam antologi Dari Negeri Poci. Pada tahun 2012, dia diundang sebagai salah satu penyair dalam perhelatan Pertemuan Penyair Nusantara VI Jambi. Karya-karyanya terhimpun dalam beberapa buku, antara lain: Malam Begini Bening (1990), Dari Negeri Poci 2 (1996), Koor Zaman (2002), Dian Sastro For President (2005), Cemas Belum Menyerah (2007), Angin Perlawanan (2011), Dari Negeri Poci 4 (2013), Dari Negeri Poci 5 (2014), Dari Negeri Poci 6 (2015). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
3). Ritawati Jassin
Ritawati Jassin, Lahir di Gorontalo, 18 Oktober 1969. Karyanya Kumpulan Puisi “Terapi Jiwa Sang Jalang” Penerbit Balai Pustaka, 31 Juli 2019 pengantar oleh: Taufiq Ismail. Pembahas Taufiq Ismail dan D. Kemalawati (di PDS H.B. Jassin), Berada dibeberapa Antologi puisi dan pantun bersama, Nusantara, lima negara dan terbaru di dua buku antologi dalam rangka mengenang Nh. Dini: “Seribu Sisi Dini dan “Simponi Untuk Dini”. Berkerja sampai saat ini di Dispusip PDS H.B. Jassin Taman Ismail Marzuki Cikini Raya 73 Jakarta Pusat. Namanya tercatat di Lumbung Puisi dalam antologi Bersama nasional T 2021. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
4). Denting Kemuning
Denting Kemuning lahir dan berdomisili di kota Surabaya. Mempunyai beberapa buku antologi antara lain: Puisi Menolak Korupsi jilid 6 dan 8, Puisi Dua Koma Tujuh, Antologi Puisi Dua Larik Kata Kita, Kelindan Diksi di Teras Puisi, Jendela Pekalongan, Antologi Puisi Penyair Nusantara Jakarta dan Betawi, Antologi Puisi Penyair Nusantara percakapan Ujung Tahun, Antologi Puisi 105 Penyair Pujangga Facebook Indonesia, Kitab Puisi Tiga Bait Hari Hari Huru Hara Tentang Corona, Antologi T, Antologi Sampah. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
5). Yustinus Yus Harris
Yus Harris, adalah penulis yang memiliki nama asli Yustinus Harris Eko Presetijo, putra pertama yang lahir di Surabaya tanggal 14 April 1968 dari pasangan alm. Yulius Harsono Dwidjosiswojo dan Maria Paskalia Sukarti. Almarhum ayahanda dulu semasa hidupnya adalah seorang Tentara Nasional Indonesia berpangkat Pembantu letnan satu (Peltu) dan ibu adalah pensiunan perawat kesehatan yang sekarang tinggal satu kampung dengan penulis di Desa Mojongapit kecamatan Jombang. Beberapa karya puisi awal saat itu ( th 1987 – 1991) dipublikasikan di koran kampus “Komunikasi” IKIP Negeri Malang, sempat juga muat di harian ibu kota “Swadesi”, tabloit GADIS, Kolom mahasiswa Jawa Pos, koran Surabaya Minggu, majalah “Penyebar Semangat Ada dua buah buku antologi yang tercatat di situs web Literanesia.com . Beberapa karya puisi tunggal penulis adalah : Bulan Merindukan Anak Ikan, th 2018 penerbit Temalitera Selendang Bianglala, th 2018 penerbit Temalitera. Mengenang Teman Kantor, th 2019, penerbit Boenga Ketjil, Surga KW 1, Th 2020, penerbit Boenga Ketjil Surga KW 2, Agustus Th. 2020, Boenga Ketjil Jombang Beberapa karya puisi bersama penulis Mojokerto al : Takziah Bulan Tujuh, Kitab Putiba mengenang Sapardi, th 2020 Dari Kisah pemburu Hidayah Hingga Kolak Pisang.Perempuan kencana ( antologi puisi 3 negara) Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
6). Pensil Kajoe
Pensil Kajoe, lahir dan dibesarkan di Banyumas, 27 Januari. Puisi serta cerpennya sudah bertebaran di berbagai koran di tanah air. Tulisan pertamanya berupa resensi buku: Remaja Doyan Nonton, Why Not? dimuat di Suara Merdeka tahun 2003, rubrik opini: Remaja Tanpa Narkoba (Radar Banyumas, 2004). Selain itu, laki-laki berkacamata minus ini telah membukukan tulisannya ke dalam 16 buku tunggal dan lebih dari 20 buku antologi bersama. Saat ini, Kang Pensil begitu sapaan akrabnya menjadi penulis rubrik Banyumasan di Majalah Djaka Lodang, Yogyakarta. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
7). Salimi Ahmad
Salimi Ahmad, lahir di jakarta, 22 mei 1956, adalah seorang penyair yang namanya tak asing lagi di dunia seni lukis Indonesia . Pelukis ini adalah juga seorang penyair yang diperhitungkan secara nasional. Baginya menulis puisi adalah keseimbangan profesinya, namun ia dapat memetik sekaligus predikat pelukis dan penyair yang berhasil. Menurutnya ia tak pernah benar-benar bisa melepaskan diri dari menulis puisi, sebab karena menurutnya dengan menulis puisi ia dapat menyeimbangkan rasa gelisah dalam hati dan pikirannya. Demikian ketika berbincang dengan ayokesekolah.com di acara Tifa Nusantara 27-29 Agustus 2015 di Cikupa Tangerang.
Salimi Ahmad meniti pendidikan mulai SD dan SMP diselesaikan di Jakarta. Dia pernah masuk sekolah seni rupa indonesia (SSRI) di Yogya pada tahun 1973. hanya kurang dari 1 tahun dia pindah kejakarta lagi untuk melanjutkan pendidikannya. ia menyelesaikan SMA pada tahun 1976. Latar sebagai pelukis dan sekaligus penyair didapat dari ketika tinggal di Yogyakarta, Bergabung di persada studi klub (PSK) dibawah asuhan Umbu Landu Paranggi, teater asuhan Niki Kosasih. Kemudian di Jakarta, ia mendirikan Bengkel Sastra Ibukota. Bersama Mas Sulebar Sukarman, ia kerap mengikuti berbagai kegiatan pameran lukisan bersama.
Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
😎. I Nyoman Wirata
Nyoman Wirata lahir di Denpasar, 1953. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) Denpasar hingga tamat tahun 1972. Mulai menulis puisi tahun 1975. Bekerja sebagai guru seni budaya sejak tahun 1980, pensiun tahun 2013 dan aktivitas kesenian berlanjut. Tahun 2011 dia meraih Penghargaan dari Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar sebagai Pembina Sastra dan Majalah Sekolah selama 14 Tahun. Dalam bidang sastra, dia pernah meraih Juara 1 Penulisan Puisi se-Bali yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali (1977), 10 Puisi Terbaik se-Bali yang digelar Bali Post (1978), Juara III Sayembara Penulisan Naskah Buku Bacaan Tingkat Nasional Antar Guru yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993), Juara II lomba menulis novel yang digelar Bali Post (2003). Puisi-puisinya dimuat di berbagai media massa, seperti Bali Post, Kalam, dll. Juga terhimpun dalam buku Tutur Batur (2019), Mengunyah Geram (2018), Pernikahan Puisi (2017), Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta (2016), Dendang Denpasar Nyiur Sanur (2012), Hram (1988). Buku puisi tunggalnya adalah Merayakan Pohon Di Kebun Puisi (2007). Dia menerima anugerah Widya Pataka (2007) dan Bali Jani Nugraha (2020) dari Pemerintah Provinsi Bali. Selain menekuni sastra, dia aktif melukis. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
9). Wawan Hamzah Arfan
Wawan Hamzah Arfan, lahir di Cirebon, 8 Juni 1963. Karya-karyanya berupa puisi. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, artikel, dan esei tersebar di berbagai media, baik terbitan ibu kota maupun daerah, seperti Pikiran Rakyat, Mitra Dialog, Berita Buana, Merdeka, Surabaya Post, Republika, Media Indonesia, Horison, dan beberapa media lainnya. Beberapa puisinya terhimpun dalam antologi Mega Mendung (1989), Kebangkitan Nusantara I (1994), Kebangkitan Nusantara II (1995), Kebangkitan Nusantara III (1996), dan Antologi Puisi HP3N Nuansa Tatawarna Batin (2002). Kini sebagai Redaksi pada majalah Forum Dialektika, sebuah majalah yang diterbitkan PGRI Kabupaten Cirebon, sebagai ajang kreativitas guru. Ia adalah seorang PNS yang bekerja sebagai Penilik PNFI Kec. Ciledug, Kab. Cirebon, Jawa Barat. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
10). Handrawan Nadesul
Handrawan Nadesul , Dr.(Gouw Han Goan) (lahir di Karawang, Jawa Barat, 31 Desember 1948; umur 72 tahun) adalah seorang dokter, penyair, dan penulis di Indonesia. Ia juga menulis artikel, opini ersama n, dan menjadi narasumber untuk media [1]banyuasin bagi masalah-masalah ersama n dan juga menulis puisi. Karya-karyanya telah dimuat dan diterbitkan di media massa nasional sejak tahun 1968. Karya puisinya yang ditulis sejak tahun 1967-2004 diterbitkan dengan judul Sajak-sajak Pergi Berjalan Jauh: Sekolahnya Dokter, Menulisnya Puisi, selain Kepada Alammater, Surat-surat Yang Tak Terkirimkan, Sajak-sajak Di Bawah Matahari. Sampai tahun 2010 sudah lebih 1.500 artikel ersama n, opini, dan kolom, 76 judul buku ersama n dipublikasikan. Beberapa dari bukunya masuk dalam jajaran laris (bestseller). Antologi puisi ersama 14 Penyair Indonesia bertajuk Senandoeng Radja Ketjil pada tahun 2010. Dari Negeri Poci 1-5. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
11). Naning Scheid
Naning Scheid, lahir di Semarang, 5 Juni 1980. Penulis dan Pemain Teater. Pengajar di Fakultas Bahasa Inggris UPGRIS sebelum meninggalkan Indonesia. Aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan di Belgia. Sarjana Pendidikan Universitas PGRI Semarang dan Sarjana Manajemen Sumber Daya Manusia CEFORA Belgia. Berkebangsaan Indonesia. Tinggal di Brussel sejak 2006.Menulis opini, puisi, dan cerpen di Scheid.be, Medium.com, Kliksolo.com, Basabasi.co, Pos Bali, Ideide.id, Wattpad.com, Buletin Pusat Kependudukan Perempuan dan Perlindungan Anak – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas PGRI Semarang. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
12). Sofyan RH Zaid
Sofyan RH. Zaid, Lahir di Sumenep, 08 Januari 1986. Puisinya banyak dimuat di media massa regional dan nasional, juga mengisi berbagai antologi bersama baik regional maupun nasional. Tinggal di BekasiJawa barat.
Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
13). Bambang Widiatmoko
Bambang Widiatmoko (lahir di Yogyakarta) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa esei, cerita pendek, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar dan terhimpun di berbagai antologi puisi, esei, dan memoar. Puisi-puisi Bambang banyak dibahas dalam berbagai kajian, digunakan sebagai materi lomba baca puisi dan musikalisasi puisi. Namanya tercatat sebagai salah satu penyair Dari Negeri Poci. Di sela pekerjaannya sebagai dosen, Bambang Widiatmoko juga aktif sebagai Ketua Komunitas Sastra Indonesia. Beberapa perhelatan sastra berskala nasional dan internasional pernah mengundangnya hadir sebagai peserta dan pembicara, antara lain Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia dan 33rd World Congress of Poets di Ipoh Malaysia, 2013. Karya : Pertempuran (1980); Anak Panah (1996); Agama Jam (2002); Kota Tanpa Bunga (2008); Hikayat Kata (2011); Jalan Tak Berumah (2014). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
14). Aloysius Slamet Widodo
Aloysius Slamet Widodo, lahir di Solo, 29 Februari 1952 . Adalah sastrawan Indonesia angkatan 2000. Mengunjungi SD Pangudi Luhur Purbayan, SMP Bintang Laut, SMA Santo Yoseph, dan arsitektur ITB. Karyanya natara lain : Potret Wajah Kita 2004, Bernafas dalam Resesi 2005, Kentut 2006, Selingkuh 2007, Simpenan 2009, Namaku Indonesia 2012. Penyair ini dekenak dengan Tokoh penyair dengan puisi-puisi Glayengan yang terkenal. Bersama Sosiawan Leak dan Rg Bagus Warsono dicatat sebagai pembaharu puisi Indonesia dengan tema-tema puisi Sakkarepmu (puisi bebas sekehendak hati) dan pada Penerbitan Antologi Bersama Lumbung Puisi Jilid VI Indonesia lucu menampilkan puisi Irit Kata yang membuat pembaca antologi ini terpingkal-pingkal. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
15). Dharmadi
Dharmadi , lahir di Semarang, Jawa Tengah, 29 September 1948. Dia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Selain berkarya, Dharmadi juga aktif di Sanggar Pelangi (1971), Himpunan Penulis Muda Purwokerto (1974), Lingkar Seni dan Budaya (1986) dan Kancah Budaya Merdeka Banyumas (1993). Karyanya : Kembali Ke Asa (Buku Kumpulan Puisi, 1999). Dalam Kemarau (Buku Kumpulan Puisi, 2000)
Aku Mengunyah Cahaya Bulan (Buku Kumpulan yang berisi 56 puisi pilihan karyanya sejak 1974-2004)
Kalau Kau Rindu Aku (Buku Kumpulan Puisi, 2012)
Melacak Jejak (1993); Antologi Puisi Jawa Tengah (1994), Lirik-Lirik Kemenangan (1994); Dari Negeri Poci (1993), Getar II (1996); Dari Negeri Poci 2 (1994)
Dari Negeri Poci 3 (1996); Antologi Puisi Indonesia 1997 (1997); Dari Negeri Poci 4 (2013); Dari Negeri Poci 5 (2014); Puisi Menolak Korupsi (2014); Memo Untuk Presiden (2014) Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
16). Asro Al Murthawy
Asro al Murthawy lahir di Temanggung 6 November. Aktif sebagai salah satu pegiat sastra provinsi Jambi, duduk sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Merangin Jambi. Buku puisinya antara lain : Sketsa (Sanggar Tapa, Jambi, 1990); Pasang-pasang (Sanggar Tapa, Jambi, 1991); Lagu Bocah Kubu(Imaji, tanpa tahun); Obsesi Gobang (Imaji,2001); Equalibrium Retak( Imaji, 2007) dan Syahadat Senggama (RKM 2016)). Satu dari belasan cerpennya termuat dalam Dari Kedondong Sampai Tauh (DKJ,1998), Suara Karya, Merdeka Minggu, Swadesi, Simponi dan Majalah Sastra Horison. Kini beralamat di Kantor BPS Merangin Jalan P. Temenggung Bangko Kabupaten Merangin-Jambi 37311, mengasuh sanggar Sastra IMAJI. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
17). Dewa Putu Sahadewa
Dewa Putu Sahadewa ,Lahir di Denpasar tahun 1969. Menulis puisi sejak SMP , sekitar tahun 1980an sangat aktif di dunia Sastra Yang baru dilanjutkan kembali tahun 2015 dan 2016 dengan dua antologi puisi tunggal , serta puluhan antologi puisi bersama . Bergiat di Kupang sampai kini sebagai dokter spesialis kandungan, sembari penjadi provokator dan anggota di beberapa ajang sastra dan komunitas sastra , termasuk menjadi salah satu pendiri Jatijagat Kampung Puisi di Bali. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
18). L Surajiya
L Surajiya lahir di Kulon Progo 5 Juli 1974, menamatkan SMSR Seni Lukis Yogyakarta 1995 dan ISI Seni Lukis 2005, Karyanya : Jangan Paksa Dirimu untuk Mencintaiku, Fridadaneva, Aku Istriku dan bukan Apel, dan SUrat Untuk Kekasih. Tinggal di Yogyakarta. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
19). Barokah Nawawi
Barokah, lahir di Pacitan 18 Agustus 1954.
Pensiunan PT Telkom ini telah menulis sejak remaja di berbagai media antara lain Jawa Pos, Berita Yudha dan Suara Karya. Buku karya puisinya antara lain Antologi puisi Bunga Bunga Semak, diterbitkan Pustaka Haikuku Bandung, tahun 2017. Antologi haiku Pancaran Hati, diterbitkan Pustaka Haikuku Bandung, tahun 2019. Ikut berbagai antologi puisi di group Lumbung Puisi sejak tahun 2018, lahir di Pacitan 18 Agustus 1954.
Pensiunan PT Telkom ini telah menulis sejak remaja di berbagai media antara lain Jawa Pos, Berita Yudha dan Suara Karya. Buku karya puisinya antara lain Antologi puisi Bunga Bunga Semak, diterbitkan Pustaka Haikuku Bandung, tahun 2017. Antologi haiku Pancaran Hati, diterbitkan Pustaka Haikuku Bandung, tahun 2019. Ikut berbagai antologi puisi di group Lumbung Puisi sejak tahun 2018. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
20). Suyitno Ethex
Suyitno Ethex, Lahir dan dibesarkan di telatah Mojopahit (Mojokerto), karyanya berupa puisi, cerpen dan esai sudah dimuat di beberapa media massa, antara lain di Suara Karya, Republika, Sastra Sumbar, Media Indonesia dan lain-lain. Puisi-puisinya terkumpul dalam beberapa antologi puisi, antara lain di Temu Sastrawan di Medan, Temu Sastrawan di Kediri. Temu Sastrawan di Malaysia, Dari Sragen Memnadang Indonesia (2012), Malsasa (2013), Poetry2 Flows Into The Sink Into The Getter (2013), Puisi Menolak Korupsi (Jilid, I, II, IV, V), Memo Presiden (2015), Temanten Langgit (2015), Tifa Nusantara (2014 dan 2015), Solo Dalam Puisi (2014), Lumbung Puisi (2015), Cimanuk (2016), Negeri Awan (2017), Festival Bangkalan (2017), Ruang Tak Lagi Ruang (2017), Kesaksian Tiang Listrik (2018), Negeri Bahari (Negeri Poci 2018), Jejak Sajak Batu Runcing (2018), Sabda Alam (2019), Zamrud Khatulistiwa (2019), Membaca Hijan di Bulan Purnama (Tembi, 2019) dan lain-lain. Juga dalam Antologi “Bersetubuh Dengan Waktu” (2014), “Dari Cinta Ke Negara” (2015), “Rasa Ku Rasa” (2016) dan Kumpulan Cerpen “Sepeda Pancal” (2016), “Gapura Menapak Jejak Mojopahit” (2018), “Pemulung Diksi” (2019)
Bekerja di UPT Dinas Pendidikan Kec. Mojosari Kab. Mojokerto, dan Dosen di Institut Agama Islam Uluwiyah. Aktif di Dewan Kesenian Kab. Mojokerto, sebagai Wakil Ketua, dan Penggiat Gerakan Puisi Menolak Korupsi (PMK). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
21). Wardjito Soeharso
Wardjito Soeharso lahir di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, namun mengenyam pendidikannya di Kota Salatiga. Menamatkan kuliah di jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas DiponegoroSemarang.
Selama kuliah, dia aktif dalam kegiatan kelompok teater kampus. Dalam wadah inilah minat dan bakat menulisnya semakin terasah. Banyak puisi dan naskah drama telah ditulisnya. Begitu menyelesaikan kuliahnya, dia bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Wilayah Departemen Penerangan Provinsi Jawa Tengah. Kesibukannya sebagai PNS pun tak menyurutkan minatnya untuk tetap menjalani proses kreatif sebagai penyair. Bahkan, dari instansinya, dia memperoleh beasiswa melanjutkan pascasarjana di Universitas Boston, Massachusetts, Amerika Serikat dengan mengambil konsentrasi pada bidang International Coummunication. Kini dia menjabat sebagai widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sembari terus berkarya dan menggerakkan generasi muda untuk mencintai sastra. Karya: Mendung di Atas Kota Semarang (1983), Penerbitan Pers di Indonesia: Dari Undang Undang Sampai Kode Etik (Aneka Ilmu Semarang, 1993), Antologi Puisi Penulismuda (Media ESolusindo Semarang, 2007), Yuk, Nulis Puisi (Percetakan Negara RI Surabaya, 2008), Yuk, Nulis Artikel (Media E-Solusindo Semarang, 2009), Phantasy Poetica-Imazonation (pmpublisher Semarang, 2010), Ide, Kritik, Kontemplasi (pm-publisher Semarang, 2010), Puisi Menolak Korupsi 1 (Forum Sastra Surakarta, 2014), Puisi Menolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta, 2014) Puisi M enolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta, 2014)Memo Untuk Presiden (Forum Sastra Surakarta, 2014) Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (HMGM Indramayu, 2014) Pengantin Langit (BNPT dan Komunitas sastra Indonesia Jakarta, 2014) Puisi: Medium Komunikasi dalam Pembelajaran (AzzaGrafika, 2014) Kumpulan Puisi: Sakkarepmu! (HMGM Indramayu, 2015) Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
22). Toto St Radik
Toto St Radik lahir di desa Singarajan, Pontang, Serang, Banten, 30 Juni 1965.
Karya-karyanya dipublikasikan di berbagai media massa dan telah terbit dalam sejumlah buku, baik karya tunggal, antologi bersama, maupun sebagai editor. Buku puisi tunggal yang sudah terbit di antaranya adalah: Mencari dan Kehilangan (1996),; Indonesia Setengah Tiang (1999),; Jus Tomat Rasa Pedas (2003),; Pangeran Lelaki yang Tak menginginkan Sorga (2005),; Kepada Para Pangeran (2013), dan Lidah Politikus (2017). Bergiat di SanggarSastraSerang (s3) dan Majelis Puisi Rumah Dunia. Saat ini menetap di Penancangan, Kota Serang, Banten. Toto S Radik tahun 1996 sudah menerbitkan antologi puisi tunggal berjudul Mencari dan kehilangan yang diterbitkan oleh Lingkar Sastra dan Teater Serang Banten. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
23). I Made Suantha
I Made Suantha, lahir di Sanur, Denpasar, Bali, 24 Juni 1967. Mulai menulis sejak tahun 1984.
puisi-puisinya dimuat di BaliPost. Nusa Tenggara, Karya Bhakti, Suara Karya, Mutiara, Banjarmasin Post, Pelita, Berita Buana dll. Kumpulan puisi tunggal : PENIUP ANGIN, Pojok Sanur Interprize, 1989
TOGOG YEH, kumpulan puisi Bali, Sanggar Buratwangi, 2002 PASTORAL KUPUKUPU, buku Arti, diterbitkan atas bantuan Widya Pataka, Prov Bali, Agustus 2008. Dan masuk 10 besar KLA ke-9 tahun 2009. LITURGI : PERJALANAN BUNGA ( Ibudah Benda Mati). Sebuah Manuskrip Puisi, 1993 (lihat Blog Penyair Bali) TAMAN SEPASANG KUPUKUPU, sebuah manuskrip Puisi, (dihibahkan ke Lumbung Puisi, sebagai Dokumentasi sastra). Serta beberapa Antologi Puisi Bersama:. PUISI INDONESIA,1987, Forum Puisi Indonesia 1987 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta 1987. HRAM, puisi bersama tiga Penyair Bali, I Ketut Suwidja, I Nyoman Wirata, Adhy Ryadi, 1988
PERJALANAN, antologi bersama Sanggar Minum Kopi, 1990. SILAHTURAMI KUPUKUPU, kumpulan puisi bersama Sinduputra, 2005 142 PENYAIR MENUJU BULAN, kelompok studi Sastra Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Desember 2006. BIBLIOGRAFI SASTRAWAN BALI, Dinas Kebudayaan Prov Bali,2009. PERCAKAPAN LINGUA FRANCA, antologi puisi Temu Sastrawan Indonesia III/2010. PROKLAMASI LINGKUNGAN, Hikayar Abad Tiba, Aksi Sastra Lingkungan, 2004 JEJAK TAK BERPASAR, komunitas Sastra Indonesia 2025 TONGGAK TEGAK TOLERANSI, Sastra Meretas Perbedaan, MPU X, Kupang NTT, Oktober 2015. TANCEP KAYON, antologi Puisi, Yayasan Lekssika, Ed. Bambang Widiatmoko, 2006
NEGERI BAHARI, komunitas Negeri Poci, 2018
SENYUMAN LEMBAH IJRN (2018). TIFA NUSANTARA – 4. SARON (2018)
CINCIN API, antologi puisi, Balai Bahasa Jawa Tengah, 2019. TUTUR BATUR, 2019. BANDARA DAN LABALABA, 2019. GAMBANG SEMARANG, puisi Semarangan, 2020. SEMESTA JIWA, puisi Rumah Semesta Bali, 2020. CORONA, Penyair Indonesia Mencatat Peristiwa Negeri, 2020. ANTOLOGI SAMPAH, Lumbung Puisi, 2020. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
24). John Siregar
John Siregar lahir di Pemantangsiantar, 10 September 1953, memasuki Unv. Kristen Satya Wacana , Warwick dan Unv. Dortmund Jerman. Penyair yang pernah menjadi Dosen di beberapa universitas termasuk Pascasarjana Unv. Indonesia ini menyukai puisi, mengajar sosiologi di Sekolah Pelangi Jakarta. Merajut Kisah Perjalanan adalah kumpulan puisi rohani. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
25). Ali Samsudin Arsy
Ali Syamsudin Arsi , lahir di Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan. Kini tinggal di kota Banjarbaru, Prov. Kalsel. Pendiri dan Ketua Forum Taman Hati, diskusi sastra dan lingkungan, bersama M. Rifani Djamhari. Pendiri dan Pembina Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru.
Karya –aryanya antara lain :1. Negeri Benang Pada Sekeping Papan (Tahura Media, Banjarmasin, Januari 2009). 2. Tubuh di Hutan Hutan (Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009). 3. Istana Daun Retak (Framepublishing, Yogyakarta, April 2010). 4. Bungkam Mata Gergaji (Framepublishing, Yogyakarta, Februari 2011).
Tahun 1999 menerima hadiah sastra dari Bupati Kabupaten Kotabaru. Tahun 2005 menerima hadiah seni bidang sastra dari Gubernur Kalimantan Selatan. Tahun 2007 menerima hadiah sastra bidang puisi dari Kepala Balai Bahasa Banjarmasin. Tahun 2012 menerima penghargaan pada acara Tadarus Puisi & Silaturrahmi Sastra, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pariwisata, Budaya dan Olah Raga. Pada malam Tadarus Puisi dan Silaturrahmi Sastra tahun 2014 kembali mendapat penghargaan sastra oleh Pembko Banjarbaru melalui Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, penilaian berdasarkan standar kekaryaan dan aktifitas bersastra. Penyair ini tinggal di Banjarbaru. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
26). Winar Ramelan
Winar Ramelan lahir di Malang 05 Juni, kini tinggal di Denpasar. Menulis kumpulan puisi tunggal dengan judul Narasi Sepasang Kaos Kaki. Puisinya pernah di muat harian Denpost, Bali Post, majalah Wartam, Dinamikanews, Tribun Bali, Pos Bali, konfrontasi.com, Sayap Kata, Dinding Aksara, detakpekanbaru.com. Kompasiana, Flores Sastra, Antologi bersama Palagan, Untuk Jantung Perempuan, Melankolia Surat Kematian, Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta, Tifa Nusantara 3, Puisi Kopi Penyair Dunia, Pengantin Langit 3, Seberkas Cinta, Madah Merdu Kamadhatu, Lebih Baik Putih Tulang Dari Pada Putih Mata, Progo Temanggung Dalam Puisi, Rasa Sejati Lumbung Puisi, Perempuan Pemburu Cahaya, Mengunyah Geram Seratus Puisi Melawan Korupsi, Jejak Air Mata Dari Sittwe ke Kuala Langsa, Senja Bersastra di Malioboro, Meratus Hutan Hujan Tropis, Ketika Kata Berlipat Makna,Tulisan Tangan Penyair Satrio Piningit. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
27). Gilang Teguh Pambudi
Gilang Teguh Pambudi, dikenal sebagai Seniman Radio, penyair, dan Pembina Komunitas Seni. Setelah meninggalkan bangku mengajar, berbekal bakat seni dan sertifikat peserta terbaik nasional pendidikan jurnalistik FP2M Jakarta (1991), memilih fokus aktif di radio sebagai jurnalis, penyiar, Programmer dan Kepala Studio. Penyair yang pernah aktif sebagai jurnalis radio di LPS PRSSNI Jawa Barat dan beberapa radio ini, juga dikenal sebagai narasumber acara Apresiasi Seni dan Apresiasi Sastra di radio-radio, terutama karena aktivitasnya sebagai ketua yayasan seni Cannadrama. Menulis di koran sejak kelas 1 SMA/SPGN. Puisi-puisinya telah terbit dalam berbagai buku, baik dalam antologi bersama maupun antologi sendiri. Data diri kepenyairannya bisa dibaca dalam buku Apa Dan Siapa Penyair Indonesia yang diterbitkan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia. Empat buku antologi puisi terbarunya yang telah diterbitkan oleh penerbit J-Maaestro adalah Jalak (Jakarta Dalam Karung),TAGAR (Tarian Gapura), Mendaki Langit, 100 Aksi Puisi Pramuka, dan ZIRA (Planetarium Cinta). Satu buku serba-serbi dunia puisi yang telah terbit, Dinding Puisi Indonesia. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
28). Sugeng Joko Utomo
Sugeng Joko Utomo, Guru mapel Fisika dan Rekayasa Perangkat Lunak di SMK TI Riyadul Ulum Cibalong Tasikmalaya. Dan guru mapel Biologi di SMA BoardingSchool Bina Insan Mandiri Bantarkalong Tasikmalaya. Pencetus dan admin grup penulis sastra Kebumen di FB, "Prosa Kita Puisi Kita". Rajin menulis puisi bertema jatuh cinta dan patah hati dan geguritan Jawa Ngapak. Penyair ini telah menerbitkan 200 puisi yang tergabung dalam 2 buku kumpulan puisi. Asal dari Gombong tinggal di Tasikmalaya. Sekarang juga tengah bergiat di Lingkar Sastra Gombong (LISONG) Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
29). Indri Yuswandari
Indri Yuswandari, tinggal di Kendal Jawa Tengah
Sudah menulis 3 antologi puisi tunggal berjudul:
Lukisan Perempuan( 2017 ); Ini Hampir Pukul Tiga ( 2018, mendapat juara ke 3 Lomba Penulisan Buku Kreatip Dapur Sastra Jakarta th 2018 ); Tekateki Catatan kaki ( 2019 ); Puisi-puisinya juga dimuat di puluhan antologi bersama penyair Nusantara dan dua antologi Malaysia. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
30). Marlin Dinamikanto
Marlin Dinamikanto, adalah penyair Indonesia, menulis di berbagai antologi bersama nasional, Ia juga adalah pembaca puisi. Tinggal di Jakarta, Indonesia. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
31). Setyo Widodo
Setyo Widodo, adalah penyair yang tinggal di Bogor. Ia adalah seorang dokter hewan yang menulis sejak bangku pelajar. Namanya tercatat di Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia dalam beberapa antologi bersama nasional. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
32). Sri Sunarti
Sri Sunarti,M.Pd.,Lahir di Indramayu, 24 Mei 1965, Alumni Pascasarjana UPI Bandung. Mengikuti antologi bersama : Antologi Puisi Resital dari Negeri Minyak , (Dewan Kesenian Indramayu DKI, 2001), Perempuan di Persimpangan ,(DKI,2003),Romantisme Negeri Minyak (DKI-Formasi,2013}, Cimanuk,Ketika Burung-burung Kini Telah Pergi, Antologi Puisi 100 Penyair Nusantara,(Lovz Rinz Publishing,Cirebon,2016), Tadarus Puisi, Penyair Indonesia Modern, Antologi Bersama, (CV Media Pustaka,Yogyakarta,2017) ,Negeriku Terjajah (CV Media Pustaka,Yogyakarta,2017), Menebar Karakter Sampai Papua. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (CV Mediaguru, Surabaya,2017).
Cerita pendeknya terdapat di Maaf Buku Ini Aku Simpan , Kumpulan Cerpen Guru Penulis Sagusabu (Ciayumajakuning,Yayasan Pelita Parahiyangan Goebok Senja Poestaka, Bandung,2018). Antologi Cerpen Matahari Retak di Atas Cimanuk (DKI,2010),
Menulis Karya ilmiah di Kumpulan Karya Ilmiah Riksa Bahasa II, Penyandingan Bangsa melalui Pengajaran Bahasa bagi Penutur Asing (Rizqi Press, Bandung,2010). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
33). Soetan Radjo Pamoentjak
Soetan Radjo Pamoentjak adalah nama pena dari Irman Adnan. Pria 51 tahun kelahiran Batusangkar itu belajar menulis secara autodidak sejak dari pendidikan sekolah dasar.
Ia juga termasuk dalam 16 penulis, dari 800 penulis Indonesia, yang lolos seleksi untuk mengikuti festival bertaraf internasional UWRF 13 pada 2016 di Ubud, Bali, melalui novelnya berjudul Harimau Betina.
Seotan Radjo Pamoentjak juga merupakan salah satu pencetus dan pendiri komunitas sastra dan seni Sarunai Bukittinggi-Agam.
Beberapa karyanya yang telah terbit, antara lain: Kumpulan Puisi Sakiu (Teras Budaya, 2020), novel (Pdf) Surau Lapau dan Rantau (PT Balai Pustaka, 2018), novel Harimau Betina (Teras Budaya, 2015), Kumpulan Puisi “Tuhan Dmakan Belatung” (Teras Budaya, 2014), Kumpulan Kaba “Puyu Basisiak Ameh” (Ilmi Publisher, 2014), dan Kumpulan Puisi “Keris Tua Merajah Malam” (Awang Awang Publishing, 2012).
34). Anisah
Anisah, penyair ini lahir 19 Agustus. Pendidikan, SDN Ngrajek, Magelang, MTsN Borobudur, MAN 2 Yogyakarta, IKIP Yogyakarta, UII Yogyakarta. Menulis laporan dan berita di Majalah Rindang(2009 - 2010) menulis puisi di buku antologi Di Titik Nol(2009). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
35). Kurnia Kaha
Kurnia Kaha, lahir di Batang, 30 April 1983. Penulis buku puisi “Debur-debur Rindu” diterbitkan oleh meja tamu tahun 2019. Selain menulis puisi, Kurnia juga menulis artikel, cerpen, penelitian dan lainnya. Tulisannya telah dimuat di buku tunggal dan buku antologi bersama, surat kabar, majalah, dan jurnal penelitian. Selain menulis kegiatannya adalah mengajar di SMP N 5 Pekalongan, aktif di MGMP Bahasa Indonesia Kota Pekalongan dan penggerak Komunitas Guru Belajar. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
36). Tusilah
Tusilah , nama lainnya Putri Bungsu, guru yang gemar membaca, menulis, dan avontur. Namanya masuk dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia dengan nama aktanya Tusilah. Menerbitkan buku puisi tunggal Ketika Aksara Bicara (2017) dan Detik Akhir (2019). Bergabung dengan banyak komunitas dan telah menerbitkan lebih dari 50 buku antologi bersama berupa puisi, geguritan, cerpen, cerkak, esai, maupun resensi. Mengikuti Konpen Malaysia dan menghasilkan antologi puisi Wangian Kembang. Mengikuti Wisata Puisi Brunei menghasilkan buku antologi Gadis Kampung Air, A Skyful of Rain (Banjarbaru) dan puluhan buku lainnya. Suka menulis untuk media pendidikan seperti Inspirasi, Inspirator, Luhur, Titis, Saraswati, Radar Pos. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
37). Muhammad Lefand
Muhammad Lefand, penulis yang lahir di Sumenep Madura dengan nama Muhammad, sekarang tinggal di Ledokombo Jember. Adalah seorang perantauan yang senang menulis puisi. Lulusan MA An-Nawari Seratengah Bluto Sumenep dan Universitas Islam Jember. Naskah puisinya pernah menjadi juara 3 pada Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan PUSKURBUK Kemendikbud. Biografinya dimuat di buku “Enseklopedi Penulis Indonesia” (FAM Publishing: 2014). Sering mengikuti pertemuan sastra baik tingkat nasional maupun Internasional di antaranya: Temu Penyair Asia Tenggara di Cilegon dan Singapura. Antologi puisi tunggalnya yang terbaru berjudul “Jangan Panggil Aku Penyair” (2015) “Khotbah Renungan tak Utuh Jarak dan Jagung”(2016). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
38). Rissa Churria
Rissa Churria, biasa dipanggil Ummi Rissa adalah penyair yang saat ini tinggal dan menetap di Bekasi, Jawa Barat. Karyanya: “Harum Haramain” (2016), “Perempuan Wetan” (2017), “Blakasuta Liku Luka Perang Saudara”(2019), “Matahari Senja di Bumi Osing” (2020). Puisi Rissa juga dimuat di berbagai media cetak, antara lain : Jawa Pos, Radar Banyuwangi, Radar Bekasi, BMR Fox. Kotamobagu,Pemuisi Malaysia, dll. Mengikuti antologi Bersama : Jazirah 1, 2, 3,4, dan 5 Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (2018-2020), Festival Lembah Ijen (2017), Negeri Poci (2018 -2020), Alumni Munsi (2020), Banjar Baru Festival ; Rainy day (2020), ), Bias Warna Hati ( Sastra Nusa Widhita - 2021), Gembok – (Lumbung Puisi Indonesia 2021), Suara Dari Lembah Kata Kata (2021), Di Haribaan Puisi- 10 Penyair Berkiprah (2021), Antologi Hari Puisi Dunia (2021), Parsel (2021), Surat Untuk Ibu (2021), Anakku Buah Hatiku (2021).dll. Aktif di Komunitas Jagat Sastra Miledia (JSM), Istana Puisi, dan aktif mengikuti berbagai Festival sastra Women of Words Poetry Slam Ubud Writers and Readers Festival (2017 dan 2019), Pertemuan Penyair Nusantara di Singapura (2017), Pertemuan Penyair dan Akademisi di Universitas Sultan Azlan Syah Negeri Perak (2017), Penyair Nusantara di Malaysia (2018), Pertemuan Penyair Ziarah Karyawan Nusantara di Jandabaik-Malaysia (2019). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
39). Surasono Rashar
Surasono Rashar. Lahir di Lahat, 06 Oktober 1960. Sejak 1981 hijrah ke Lumajang. Pendidikan SLTA di Tegal dan studi kewartawanan di Yogyakarta. Tahun 1982 ia mendirikan Sanggar Sastra DIAN Lumajang. Aktif menulis mulai 1979 berupa puisi, cerpen, reportase, novel, feature, artikel dan buku. Kini menggarap novel SULUK SUTERA KEMILAU dan SATRIA PININGIT MENCARI ALLAH. Puisinya dipublikasikan di koran, majalah media regional, nasional, dan internasional, antara lain: Bahana Brunei, Berita Buana, Horison, Jogja Post, Bali Post, Akcaya, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Eksponen, Yudha Minggu, Mutiara, Suara Indonesia, Swadesi, Simponi. Puisi-puisi Surasono Rashar pernah diulas dan dikupas oleh Korrie Layun Rampan di koran Swadesi 11 Juli 1995, oleh Djoko Suud Sukahar di harian Memorandum Sabtu, 23 Februari 1991, oleh Putu Tirta Wirya di Buletin Sastra Dian no 6 tahun 1998, oleh Wawan Hamzah Arfan di Harian Pikiran Rakyat Minggu III Maret 1989. Dikomentari pula oleh Kusprihyanto Namma di Kompas Minggu 18 September 199 dan di harian Surabaya Post 4 September 1994. Di samping itu surat lepas dari Umbu Landu Paranggi 12 Februari 1993 dan dari Diah Handaning 12 April 1992. Tahun 1989 tanggal 28 Mei di koran Yudha Minggu puisinya diapresiasi oleh Harianto Gede Panembahan. Tahun 2000 meraih juara I pada lomba karya ilmiah populer bidang pertanian yang diadakan Departemen Pertanian dan Tabloid Sinar Tani. Karya sastranya memenangi lomba penulisan sastra yang diadakan Dewan Kesenian Mojokerto 1998, Tabloid Nyata 2008, dan sebagainya. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
40). Nur Khofifah
Nur Khofifah dengan nama pena Viefa kelahiran Banyuwangi. Viefa juga penulis artikel, puisi, dan cerpen. Karya-karyanya diantaranya dimuat pada harian Radar Banyuwangi, majalah Dinamika PGRI Ponorogo, tabloid Pendidikan Malang, juga media online. Penulis buku Kumpulan puisi Asmara Mantra dan kumpulan cerpen Sang Penari. Karyanya terdapat pada Kumpulan cerpen Guru Nusantara berjudul Pelik Pantang Klik penerbit Kaaffah Learning Center 2020, antologi puisi Goresan Tinta Emas (kumpulan puisi BSI -LB 2020) pen. Adab, Poutpourri Memeluk Rindu di Masa Pandemi 2020 pen. Anom pustaka, kumpulan pentigraf 145 Penyair Nusantara ( Dari Pledoi Hingga Ajal Menjemput pen. Media Guru Indonesia 2020, antologi puisi Gembok Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX 2021 penyair Indonesia pen. Penebar Media Pustaka. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
41). Warsono Abi Azzam
Warsono Abi Azzam adalah nama pena dari Warsono, M.Pd, guru Matematika di SMP Negeri 5 Cilacap. Lahir di Banjarnegara, 6 Desember 1969, kini berdomisili di Cilacap. Meski mengajar bidang studi eksak, hobinya literasi dan sastra. Telah menerbitkan empat buku puisi tunggal, yaitu “Paradoks” (2017), “Gerimis Senja, Sekumpulan Sonian” (2019), “Sehimpun Haiku Romansa Jiwa” (2019), dan “Gita Malam” (2019). Puisinya juga termuat pada berbagai antologi bersama, diantaranya: “Musafir Ilmu”. “Haiku Pohon Rasa”, “Sesapa Mesra Selinting Cinta”, “Progo 6”, “Sang Acarya”, “Para Penuai Makna”, “Tadarus Puisi”, “Puisi T”, “Khatulistiwa”, “Plengkung”, Mata Air Air Mata”, dan lain-lain. Pernah mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XI di Kudus, Juni 2019. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
42). Dyah Nkusuma
Dyah Nkusuma, terlahir pada 17 Mei 1975, dengan nama Dyah Nur Kusumawati. Menulis di beberapa antologi bersama kawan kawan. Antara lain ; Haiku Save The World Against Corona Virus; 2020, Puisi Kreasi 23442; 2019, Antologi Internasional Love Of Spring 2020, Puisi dua larik Kata Kita 2020, Antologi Haiku 9 Haijin Semerbak Bunga 2020, Haiku Heart, 2020 New Haiku "Diary United Against Covid 19, 2020.Antologi Internasional Love In Summer 2020, Senryu Gayung bersambut: Sejarah Kelam Tragedi September, 2020, Apa Kabar, Kopi?, 2020
Haiku Hari Ibu: Mulia Ibu, 2020, Celoteh Anak Negeri, 2020 Romantika Cinta dalam Aksara,2020 GEMBOK, 2021, Sajak Cinta untuk Air Mata Surga, 2021,1001 Gogyoshi Nusantara, 2021,STRAFARA, When Heart Sing, 2021 Antologi Internasional SOUL OF LOVE 2021, Bias Warna Hati, 2021, 1000 Puisi, HIJRAH, 2021, AYAHKU JAGOANKU, 2021,PUZZLE CINTA, 2021,Yang Patah dan Berganti, 2021,1000 MISDA, 2021,Rinai Aksara Rindu, 2021. Tarian Pena Sahabat Serumpun, 2021,Para Penuai Makna DSJ 2020-2021,Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana, 2021,ASU, 2021, Tadarus Puisi V, 2021,Perempuan Berwajah Puisi, 2021, Anakku Permataku, 2021; Antologi Haiku NHI volume 6, 2021, 100 karya special, persembahan SNW, 2021, Sehimpun Puisi Religi Islami IQRA'', 2021, Obituari Mengenang Yoevita Doekotjo, 2021. Dan Antologi Tunggal Haiku Sesungai Haiku BUNGA MENTAYA, Dyah Nkusuma, 2020, Antologi Puisi tunggal, BERKATA RANTING KERING, 2021. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
43). Buya AL - Banjari
Buya AL - Banjari nama lengkapnya Ahmad Sugian Noor, AA, Al - Banjari.Lahir di Barabai, 7 Desember 1958. Alumni FKIP ULM Banjarmasin Thn 1988, Hobimenulis puisi juga aktivis Teater Tradisi Mamanda Banjarmasin. Sering juara lombabaca puisi se KalSel tahun 1980 an.Bbrp puisi pernah dimuat di SKH.Dinamika Berita dan B.Post tahun 1987 - 1990 dan dibbrp Antologi Puisi bersama Penyair di antaranya : BANJARMASINKU DALAMPUISI '87 (Thn 1987); "BOSNIA DAN FLORES (Banjarmasin, 1993); *MAUMANGMAKNA di HUMA AKSARA (ASKS XIV Thn 2017 Kandangan); SEMERBAK HUTANSEHARUM OMBAK (ASKS XVI Thn 2019 Tanah Bumbu); MERATUS, NyanyianRindu Anak Banua, (Thn 2020); KUMPARAN PUISI, Dapur Sastra Jakarta (Thn 2020);Setelah SAPARDI Pergi, Sehimpun Puisi Tribute to Sapardi Djoko Damono (PustakaDiomedia, Jakarta 2020); RIUH IMAJI di MASA PANDEMI Antologi Puisi ASKS XVIIKalsel, Tabalong 2020 (Tahura Media); RUANG STEREO MISTERI MANUSIA,Antologi Puisi Penyair Kalimantan Selatan, Disporabudpar Kota Banjarbaru (TahuraMedia, Oktober 2020); PENGEMBARA RINDU, 15 Penyair Nusantara (Juara 2, EventSayembara Tri Lomba Cipta Puisi (November 2020, Kosana Publisher, BanyumasIndonesia).Biodata kepenyairan Buya Al - Banjari dimuat dalam buku Sketsa SastrawanKalimantan Selatan (Balai Pustaka Banjarmasin, Banjarbaru, 2001) dan buku LeksikonPenyair Kalimantan Selatan 1930 - 2020 (Tahura Media, 2020). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
44). Heru Mugiarso
Heru Mugiarso, lahir di Purwodadi Grobogan, 2 Juni 1961. Menulis puisi sejak masih duduk di bangku SMP. Karya-karya berupa puisi, esai dan cerpen serta artikel di muat di berbagai media lokal dan nasional. Sekitar enam puluhan judul buku memuat karya-karyanya.Penghargaan yang diperoleh adalah Komunitas Sastra Indonesia Award 2003 sebagai penyair terbaik tahun 2003 Namanya tercantum dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017.)Sebagai nara sumber acara sastra pada program BIANGLALA SASTRA SEMARANG TV. Juga, Pembina Komunitas Lentera Sastra mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Unnes. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
45). Gambuh R Basedo
Gambuh R. Basedo adalah penyair yang saat ini tinggal dan menetap di Rembang, Jawa Tengah. Antologi tunggalnya adalah “Suluk Cinta Kawah Candradimuka” terbit di tahun 2020 9 Samudra Printing). Karya karyanya telah diterbitkan dalam antologi bersama, antara lain yaitu : menjadi salah satu "Penyair Jingga” (2012) “Kado Pernikahan”, (2010), “Dandani Luka Luka Tanah Air” (Antologi puisi Numera Malaysia - 2020), “C Antagonis” (Fakultas Penulis Kreatif dan Filem – Malaysia :2020), “Tribute Sapardi” (2020), “Antologi Para Pendaki” (2020), Broken Heart (2020), Pelangi Cinta (2020), Antologi Mengenang Najmi Adhani (2020), Romantika Cinta Dalam Aksara (2020), Bias Warna Hati ( Sastra Nusa Widhita - 2021), Gembok – (Lumbung Puisi Indonesia2021), Suara Dari Lembah Kata Kata (2021), Surat Untuk Ibu (2021), Anakku Buah Hatiku (2021), Jendela Cinta Literasi Anak Negeri (2021), Mengeja Susuhing Angin (2021), Srikandi (2021), dan lain lain, juga menulis di harian lokal BMRFox Kotamobagu, Semesta Seni (Tabloid bulanan Seni Satra –Jakarta). Prestasi yang pernah dicapai dalam berkesenian adalah sebagai Duta tari Festifal Tari Surabaya, Jawa timur, tahun 2004, Dalang suluk, Penggagas dan pencipta “Wayang Lontar Ganyar” sejak tahun 2003 hingga sekarang. Penggagas “Ketoprak Cilik” (anak anak usia 10 – 13 tahun) sejak tahun 1990 hingga sekarang. Kegiatan sehari hari sebagai Penggiat Seni dan Perawat Kebudayaan Jawa juga pelaku Teater Mistis dan Interculturalisme ala Gambuh. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
46). Sartikah
Sartikah penyair kelahiran ahir di Garut, karyanya antara lain : Jejak Sunyi sang perindu; Rembulan Merah; Swiss Van Java; Malam Bertasbih Dalam Cahaya 100 Bulan; Bersama Melawan Covid; Petaka Corona; Lorong Peradaban Sastra; Hijrah , dan Pesona Takdir. Penyair ini tinggal di Cibiuk Garut, Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
47).Amy Budi Arsih
Ami Budi Arsih (Aan Aminah Budiarsih) lahir di Tasikmalaya, 16 Juni 1966. Sejak 2017 aktif menulis puisi. Karyanya telah dibukukan Bilur Yang Membiasa (2019); Rindu Yang Tak Pernah Sirna (2019); Jejak Perempuan Puisi (2019) dan puisinya terdapat dalam berbagai antologi bersama nasional. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
48). Aming Aminoedhin
Aming Aminoedhin, nama aslinya: Mohammad Amir Tohar, lahir di Ngawi, 22 Desember 1957
alumni fakultas sastra, Universitas Sebelas Maret Surakarta, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia aktif kegiatan teater, dan pernah menyandang predikat “aktor terbaik” Festival Drama se-Jawa Timur tahun 1983 dari teater persada Ngawi, pimpinan MH. Iskan. Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
49). Merawati, SE
Merawati, SE nama lainnya Merawati May, lahir di Mukomuko, 12 Mei 1978. Anak kelima dari sepuluh bersaudara ini menyelesaikan pendidikan jurusan Ekonomi manajemen tahun 2001. Dan memiliki tiga karya tunggal, antara lain: Perjalananku (2016) Nasihat ibu ( 2021) Kidung hati Amreta ( 2022)
Dan berbagai buku antologi bersama, di antaranya: kemarin sekarang dan nanti antologi 6
tahun sonian (2021), perempuan-perempuan tanpa topeng Oase pustaka ( 2021), masa kecil
bersama teras budaya ( 2021), Frasa di langit maya (2020) para penyintas makna dapur sastra
jakarta ( 2021), hidup berdamai dengan corona kosa kata kata ( 2021), jalan kenangan ibuku
kosa kata kata ( 2021), Merah putih pelita ( 2021). Bahasa ibu bahasa darahku ( TISI ) 2022.
Pernah masuk di majalah malaysia sebagai puisi terbaik lekat-lekat memikat ( 2020) dan
masuk Redaksi sastra-kulonprogo(2022), antologi untaian sastra cerita khasanah daerah
(2022) cerpen jelata dan kata-kata (2022) Pesan untuk Negeri ( 2022) Biografi mini ( 2022)
puisi penulis dunia di gital di ruang pekerja seni ( 2020-sekarang). Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.
50). Marshelina
Marshelina, nama asli Mursinah Rahma Lina, Kelahiran Sampit, 23 Desember 1987.
Walau terlahir autis mampu bersekolah di sekolah umum. Alumni SMK Kesatuan 2 Samarinda.
Aktif mengikuti antologi puisi dan cerpen bersama sejak Juli 2020; 16 macam antologi bersama
1 macam antologi puisi solo berjudul "Autis & Puitis"
Ada pun prestasi yang telah diraih diantaranya:
Peringkat 1 selama SD dan duduk di bangku SD hanya 5 tahun. Dapat menyelesaikan 1 judul syair lagu dalam waktu 2 jam tema ditentukan guru cipta lagu saat ujian menulis syair lagu. Juara 1 penulis buku Air Kaca Cinta.
Pada tahun 2023 menerima Anugerah sebutan Sastrawan Utama (Sastratama) dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.