PUISIKU, Siti Suci Winarni
Siti Suci Winarni
PUISIKU
Jangan semata kaubaca barisan aksara
Jangan sekadar kaucerna jalinan rima
Selamilah dalamnya lautan makna
Yang kutampung dari gelegak darahku
kubakar dengan pijaran marwahku
Maka berkobarlah
Kilauan intan permata baiduri
Dan berpendaran serbuk-serbuk cahaya
Kelak mengantar langkah ke goa-goa meditasi
Ke gelanggang riuh euforia manusia sejagad
Telah kuperas saripati makna kehidupan
Kusiramkan pada sanjak bestari
Tumbuh berbuah sekali pun di gurun tandus
Memberi gizi bagi generasi kontradiksi
Dengan rindang dan subur dedaunnya
Jadi rumah singgah tempat berteduh
Untuk anakku, anakmu, anak kita
Anak-anak masa depan kehidupan
Ini puisi, jalan lurus bagi yang linglung
Kompas arah bagi yang bimbang
Di rimba-rimba binatang meradang
Bukan sekadar talu tong kosong
Yang hanya bergaung berdentang
Inilah pilar bagi yang di luar yang di dalam
Yang menyangga lelangit peradaban
Dari resah kutata atma
Dari pedih kuukir syair
Dalam diam yang bergumam
Berbisik namun berteriak
Jadi segores garis yang menggubris
Di puncak-puncak mercusuar
Pada bentangan galur waktu
Yang meledak, dan merdeka!
Allahu Akbar...
Subang, 2024