Profesi lain Bukan Penghalang
Profesi lain Bukan Penghalang
Kita Kalimantan Selatan di Balangan menjumpai penyair Fahmi Wahid namanya menjadi dikenal karena melekat dengan kota Balangan. Pasalnya ia berpuluh tahun sebagai penggerak sastra di kota itu. Tak sedikit pengorbanan demi puisi. Fahmi andai bukan penyair sudah cukup dikenal di kota itu. Disamping seorang ulama , kariernya sebagai karyawan Departemen Agama berujung hingga jabatan tinggi sebagai Sekretaris kantor Depag Balangan. Namun puisi tak ditinggalkan bahkan kadang harus membagi waktu dengan pekerjaan pokoknya. Mungkin sudah dari 'sononya semakin banyak menghidupi puisi semakin banyak rezeki. Penyair yang tak mau tinggal diam ini membawanya menjadi ternama di Balangan dan Kalimantan Selatan. Dan Anda akan tercengang bila Fahmi Wahid ternyata penggemar barang antik. Ternyata setiap untung penjualan barang antik, ada saja kegiatan sastra dilakukan terlebih sebagai Ketua Dewan Kesenian Balangan yang aktif berkegiatan khususnya sastra. Begitu juga kisah seorang guru sekolah dasar di Ajibarang Banyumas manjadi Kepala Sekolah berkat aktifitasnya dalam sastra, dan dikenal di Banyumas karena ketokohannya dalam bidang sastra. Wanto Tirta namanya, penyair yang rajin mengumpulkan puisi hingga ribuan jumlahnya. Saat ini Wanto Tirta adalah penulis antologi pribadi tertebal di Indonesia.Dan menjadii ternama karena antologi tebalnya itu.
Di sudut propinsi Jawa Barat bagian selatan Sugeng Joko Utomo tepatnya di Tasikmalaya dikenal sebagai penyair justru karena ia seorang guru Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah lanjutan. Orang menyangka guru yang berminat sastra pasti mengampu mata pelajaran bahasa tapi nyatanya Sugeng Joko Utomo adalah guru biologi. Karena itulah Sugeng dikenal sebagai penyair di kota itu.
- (Rg Bagus Warsono)*