Perempuan Yang Kupanggil Ibu di Angon Angin Gambuh R. Basedo
Perempuan Yang Kupanggil Ibu di Angon Angin
Gambuh R. Basedo
Gambuh R. Basedo seperti juga penyair lainnya tidak tertinggal dengan puisi-puisi cinta. Setiap penyair memiliki cintanya sendiri dengan keunikan cinta puisi-puisinya. Namun Gambuh R. Basedo dalam antologi yang merupakan muara puisi-puisinya yang tercecer memberi warna cinta berbeda. Ditambah dalam antologi ini juga beberapa geguritan yang ta kalah apiknya sehingga antologi ini cukup berwarna dan menarik. Penulis temukan puisi bagus dalam Angon Angin ini, berikut puisinya:
Perempuan yang Kupanggil Ibu
//laras selaras menggemas
Mempesona
Anggun
Elok
Ayu/
/Renyak merekah indah
Tutur
Senyum
Lentik
Kaulah bintang ratri sunyi
Mewangi pesona bunga
Kau menyimpan segala gundah entah
Membuat malaikat terjaga/
/... /
/Apalagi yang bias aku kata
Akan kuceritakan pada dunia
Buncah menggundah
Cipta tempat berteduh menghampa
Dan terlontar angan menuji kepiluan
Ibu, aku ingin kau berkabar
Tentang cinta yang tak berkesudahan//
Demikian Gambuh R Basedo dalam Amgom Angin, cinta memang tak berkesudahan selama hidup memiliki hasrat. Hinga ingin mendengat Perempuan yang di Panggil Ibu. Sebuah Antologi Indah yang layak diapresiasi semua.
(Rg Bagus Warsono)