Muasal Rindu, Rasuna itu Cerita Rindu Dari Dibalik Tembok Sekolah

Muasal Rindu, Rasuna itu Cerita Rindu Dari Dibalik Tembok Sekolah

Mau tahu Muasal Rindu baca antologi Rasuna. Rindu yang macam-macam dari aneka puisi antologi Muasal Rindu karya Rasuna.
Rindu itu rupa-rupa warna. Ketika ingin pulang kerumah itu rindu keluarga, rindu kampung halaman, termasuk rindu kuliner desa. Muaalnya tentu kita pernah merasakannya.
Sedangkan rindu pada seseorang (kekasih hati) disebut rindu berat. Beratnya seberat apa tergantung isi puisinya. Dan Rasuna mengungkap kerinduan itu. Kerinduan yang beraneka macam
Rindu kedamaian, ketentraman karena pernah atau memimpikan rasa itu. Termasuk rindu akan masa lalu.
Rasuna menjawabnya dalam sekumpulan puisi yang diterbitkan oleh Rumah Seni Asnur.
Lalu bagaimana dengan kerinduan seorang perempuan? Yaitu menerima dan berkeinginan sempurna.
Lewt puisi itu diungkapkan apa artinya rindu. Dalam Salah satu puisi di Muasal Rindu dilukiskan bsgaima memendam rindu.
Berikut penggalan Bait Puisi Cerita DaribDibalik Tembok Sekolah,

  • //Apa kabarmu murid-muridku sayang
    Aku merindukanmu dari kejauhan
    Berselimut sunyi
    Seutas kenangan meretas di sini/*

/Terbayang sapa malam
Yang terkantun dengan lantang
Jabat hangat tangan-tangan mungil yang lembut
Celoteh-celoteh riang tingkah lincah canda tawamu
Serta lantunan doa-doa syahdu.
Yang mengalir dari mulut-mulut ke ilmu. /
**

/... /

/Muridku... Aku hanya mampu
Memelukmu dengan doa-doa
Semoga kalian di sana dalam keadaan baik-baik saja
Semoga pandemi ini akan segera sirna
Dan semoga Tuhan beri kesempatan pada kita
Untuk kembali bersua menuntaskan rindu yang ada. //

Ternyata kerinduan itu bukan rindu hal cinta muda-mudi tetapi kerinduan seorang ibu guru kepada murid-muridnya. Dan benar hemat penulis, rindu itu rupa-rupa seperti puisi-puisi di Muasal Rindu.
(Rg Bagus Warsono)