Merenda Kebersamaan dalam Perjalanan Berkarat Wawan Hamzah Arfan
Merenda Kebersamaan dalam Perjalanan Berkarat Wawan Hamzah Arfan
"Semangat yang selalu berkobar itu membuat saya bangga. Wawan Hamzah Arfan seorang yang berjiwa setia, melindungi dan menghargai masa lalu" demikian yang diucapkan Sastrawan terkemuka Chris Eka Budianta terhadap Kumpulan puisi Perjalanan Berkarat karya Wawan Hamzah Arfan. Penulis sendiri tak banyak mengomentari antologi ini sejak terbitnya. Perjalanan Berkarat karya Wawan Hamzah Arfan adalah wisata historia yang patut kita ketahui sebagai pembanding diri. Demikian liris penulis terhadap antologi ini. Karena dalam antologi ini berisi puisi puisi yang pada waktu dulu pernah dimuat di koran-koran tahun 80 sampai 90-an disamping ada juga puisi yang baru.
Dari liris Eka Budianta saja sudah dapat diketahui bahwa puisi ini merupakan 'penyelamatan dokumen berharga dari prestasi masa lalu.
Namun dalam puisi terakhirnya** Wawan Hamzah Arfan **menulis puisi bagus penutup sekaligus bagaimana mengajak membangun sastra Indonesia, berikut cuplikannya:
Merenda Kebersamaan
//Biarlah mata
Membatasi jarak pandang
Membelah jejak langkah
Asalkan hati masih punya nurani
Bersamamu memburu
Di setiap arah tanpa lelah
Hingga tak ada lagi jarak
Yang mampu membatasi rinduku./
*/Biarlah hati
Selalu memasung rasaku
Di saat hasrat ingin merapat
Dalam kehangatan suasana
Akan pesonamu/
/.... //
*
Dari puisi ini dapat ditafsirkan bahwa ia siap bersama membangun kebersamaan tinggal tunggu saatnya.
(Rg Bagus Warsono)