Mengenal sastrawan Indonesia, Idrus
Idrus nama lengkapnya: Abdullah Idrus, A. Idrus, atau lebih dikenal sebagai Idrus (21 September 1921 – 18 Mei 1979) adalah seorang sastrawan Indonesia.
Karya-karya idrus ditulis dengan bahasa sehari-hari yang ringkas, sederhana, dan tanpa hiasan kata-kata. Persoalan yang sering menjadi tema utama karyanya adalah masalah-masalah sosial yang terjadi pada zamannya. Ia membongkar habis keadaan buruk dan kacau pada masa revolusi dan zaman Jepang.
Dalam karyanya ia menonjolkan berbagai kelemahan manusia. Konsep penceritaan semacam ini dipelajarinya dari sastrawan ekspresionis Belanda, Willem Elsschot. Gaya sastra ini memfokuskan pada ketepatan dalam bentuk seharusnya.
Kekhasan gayanya dalam menulis pada masa itu membuatnya memperoleh tempat terhormat dalam dunia sastra, sebagai Pelopor Angkatan ’45 di bidang prosa, yang dikukuhkan H.B. Jassin dalam bukunya, walaupun Idrus menolak digolongkan ke dalam Angkatan '45.
Idrus juga menulis karya-karya ilmiah yang berkenaan dengan sastra, seperti Teknik Mengarang Cerpen dan International Understanding Through the Study of Foreign Literature.
Aki (1949)
Perempuan dan Kebangsaan (1949)
Hati Nurani Manusia (1963)
Hikayat Petualang Lima
Hikayat Putri Penelope (1973)