Kita+(Duh)-Kita, Nominasi Buku Sastra 2024

Kita+(Duh)-Kita, karya Marwanto masuk Nominasi Buku Sastra Nasional 2024 versi Lumbung Puisi atas isi buku didakamnya. Buku kumpulan puisi itu berhasil menyengat dengan merekam kedasyatan wabah penyakit corona 2019 silam. Peristiwa itu direkam dalam bahasa puisi Marwanto yang apik dan layak nasuk nominasi buku sastra.
Kumpulan puisi pilihan yang diberi judul Kita+(Duh)-Kita ini diterbitkan oleh Madani Berkah Abadi, Sleman 2022.
Antologi yang berisi 33 puisi ini memberi catatan khusus tentang masa pandemi yang melanda negeri ini tak terkecuali dimana penyair Marwanto tinggal di Kulonprogo.
Berikut kita tampilkan salah satu puisi dan bait-bait dati judul judul puisi dalam buku ini:
Kedasih
//di langit yang bersih
ribuan burung kedasih
terbang mengitari angkasa
lalu hinggap di pucuk cemara
dan tempat yang lebih rendah
bubungan rumah/
/tapi burung itu diam saja
bungkam tak bersuara
sura yang biasanya menikam
kini mendadak hilang sirna
ditelan raungan ambulans
yang menyilet angkasa
yang tak kunjung reda//
Demikian puisi Marwanto menorehkan tintanya dari sisi alam seekor kedasih mencatat peristiwa pandemi. Dalam puisi lain Marwanto menuliskan, berikut baitnya :
Toa Masjid
//.../
/namun lihatlah kami
toa itu telah digerogoti wabah
suaranya terbata-bata serak dan lemah
tak hanya nengumandangkan azan lima kali
tapi beribu-ribu menyobek menyayat hati
menyiarkan laval: inna lillahi......//
Demikian betapa jelinya penyair merekam situasi di masa pandemi. Memang banyak penyair menulis tentang peristiwa pandemi tetapi Marwanto memiliki gayanya tersendiri. Judul-judul lain pun banyak yang apik sepert Pelajaran Cuci Tangan i Raung-raung, Peti Mati, hingga Duka Bulan Juli.
Marwanto, adalah penyair kelahiran Kulonprogo, 17 Maret 1972, menyelesaikan pendidikan administrasi negara, hingga pasca sarjana ilmu pemerintahan. Memulis di berbagai media nasional seperti kompas , Media Indinesia dan lain-lain. Menulis antologi cerper dan puisi.
Selamat !
(Rg Bagus Warsono, 6 September 2024, kurator utama di Lumbung Puisi).