Kegigihan Dasar Kesuksesan
Tak ada yang menyangka sedikitpun seorang guru yang juga pelatih pencak silat diam-diam menulis puisi. Dan itu berjalan sepanjang tahun hingga akhirnya menjadi penyair dengan karya puisi yang terkumpul menjadi buku. Dia adalah Sartikah penyair asal Garut. Di Bekasi Ibu rumah tangga dengan kesibukannya mengurus keluarga , suami dan anak-anak dalam perjuangannya mensejahterakan keluarga bersama suami dengan pahit getirnya berjuang mencukupi kebutuhan keluarga hingga akhirnya bisa membesarkan anak-anak dan pendidikannya. Ini tetntu sesuatu yang wajar bagi setiap keluarga. Namun tidak begitu bagi seorang Tarni Kasanpawiro ibu rumah tangga ini mencatat liku-liku hidupnya dalam bentuk puisi. Sempat-sempatnya ia mencatat peristiwa yang dialami dalan keluarga sebagai puisi. Di sisi lain dalam keluarga lain seorang ibu berjuang sendiri setelah tidak punya suami. Kodratnya sebagai perempuan terpaksa harus dapat mengatasi kebutuhan keluarga terutama ansk-anak. Belum lagi godaan silih berganti. Betapa tersentak kaget sekaligus salut ketika ia rajin menulis puisi dan puisinya begitu indah sepadan dengan penyair-penyair yang sudah ada. Dia adalah Sokanindya Pratiwi Wening , penyair dari Aceh. Di Bengkulu lain lagi. Elly Azizah Ibu Rumah tangga yang tinggal bersama suami menikmati hari tuanya sambil menulis puisi. Ia mengikuti berbagai even atologi bersama. Baginya adalah menyumbang serta mengutarakan pemikiran melalui puisi lebih pas, sebab puisi bebas dan memberi kebebasan apresiasi pembacanya. Dia mampu membidik peristiwa, lingkungan dan keadaan alam yang dikemas dslam puisi. Kemudian beralih pada perempuan muda guru yang tampak energik aktif di masa ini. Aisyah Rauf di Makasar. Ia mampu menjadikan puisi sebagai dasar menguji kemampuan untuk prestasi dirinya. Pengalaman membaca dan menulis puisi di event antologi bersama serta begabung dalam pergaulan lewat teknologi digital baik facebook, instagram, twitter dll.menjadikan kaya pengalaman yang membawanya sebagai prestasi pada profesi kesehariannya sebagai guru. Sedang di Padang , Raden Rita Maimunah , telah lama sekali menulis puisi baik sejak sekolah, muda bekerja sebagai tenaga administeasi du sebuah sekolah hingga menjadi Kepala Tata Usaha yetap menulis. Mengapa demikian? Karena puisi itu jujur sehingga ia suka apalagi sebagai pegawai di lingkungan pendidikan . Hingga pensiunnya , Raden Rita Maemunah tetap menulis puisi. Dan karyanya pun tak sedikit yang menuai apresiasi tinggi.
(Rg Bagus Warsono)