Gugurnya Patih Celeng
Monolog Dongeng:
Oleh Rg Bagus Warsono
Gugurnya Patih Celeng
Tersebutlah kerajaan Manikmantaka,
Kerajaann bangsa rotadenawa bangsa butho.
Raja Manikmantaka bernama Prabu Niwatakawaca ingin mempersunting Dewi Supraba.
Dewi Supraba tak kuasa menolak asal mendapat ijin ayahnya, Begawan Ciptaning, yang tengah bertapa di gua Mintaraga dalam hutan Kaliangsa yang maha buas di pegunungan Indrakila.
Sang Prabu Niwatakawaca sudah kasmaran ingin segera Dewi Supraba bersanding di kerajaan.
Diutuslah Mamangmurka, patih terbaik Niwatakawaca
Patih sakti putra Patih Sakipu keturunan Giliwangsa
yang sakti mandraguna.
Mamangmurka diutus bertugas meminta restu Begawan Ciptaning, pertapa di gua Mintaraga.
Begawan sakti tahu dipertapaannya aka nada tamu mengganggu.
Begawan Ciptaning tak mau menemui Mamangmurka.
Hutan Kaliangsa menjadi gelap gulita pegunungan Indrakila membentang tak berujung.
Gua Mintaraga tak akan ditemukannya.
Melihat Indrakila pegunungan gelap gulita, apalagi gua Mintaraga. Tugasnya terhalang pertanda tujuannya ditolak.
Mamangmurka mengamuk dihutan gelap,
pohon dan batu diobrak abrik.
hutan rusak, hewan berpencaran mencari selamat.
Begawan Ciptaning yang tengah bertapa menjadi marah
dikutuknya Mamangmurka menjadi butho celeng.
Melihat tubuhnya berganti celeng,
Mamang murka semakin mengamuk merusak hutan
Akhirnya Begawan Ciptaning menghentikan amuk Mamangmurka dengan panah kalitawarna
Menancab di tubuh Mamangmurka.
Mamangmurka patih Celeng yang setia.
(Rg Bagus Warsono,2022)