Desir Kavo
Desir Kavo dengan nama akun Facebook yang sama, Laki - Laki yang lahir bertepatan dengan hardiknas ( 2 Mey 1982 ) ini lahir di kecamatan sungai kakap yang merupakan kecamatan paling barat di pulau Borneo tepatnya berada di propinsi Kalimantan barat.
Sebenarnya ia lebih senang disebut penulis dari pada penyair karena ia belum pernah sekalipun membacakan atau mendeklamasikan puisi hasil karyanya maupun hasil karya orang lain didepan publik.
Meski demikian,sejak SMP ia sangat tertarik dengan dunia literasi sastra dan membaca.
Pada sekitar tahun 1999 - 2003 ia aktif mengirim puisi tulisannya di radio-radio dan beberapa kali mengikuti lomba menulis puisi diradio.
Puisi tulisannya pada waktu itu tak ada yg di bukukan, mengingat rumitnya akses informasi ke penerbit/percetakan dan minimnya komunitas sastra dan literasi di tempat tinggalnya disebuah kecamatan kecil diujung barat Borneo.
Puisi tulisannya dengan pena hanya tertumpuk di lembaran kertas tulis dari waktu ke waktu.
Lebih dari separuh puisi tulisannya hilang raib ketika ia hidup berpindah-pindah dari satu kontarakan ke kontrakan lain karena sulitnya ekonomi pada saat itu.
Di era tekhnologi digital sekarang ini ,dia sempat mengikuti lomba nasional menulis puisi bertema cinta yang diadakan " ayo nulis " secara online pada 10 februari 2020 dan berhasil masuk sebagai 100 penulis terpilih yang karyanya di bukukan.
Setelah itu, pada 25 September 2020 ia mengikuti kegiatan antologi puisi bertema kenangan yang diadakan penerbit adab Indramayu dan karyanya masuk dalam 20 besar puisi yang turut dibukukan.
Masih ditahun yang sama, tepatnya 30 Desember,ia kembali mengikuti antologi puisi dengan judul buku gema kemerdekaan ditengah pandemi.
Saat ini ia terus aktif menulis puisi di akun Facebook miliknya juga beberapa group literasi Facebook.
Selain puisi, Beberapa tulisannya yaitu mengenai kritik terhadap dunia pendidikan, pemerintahan, kepemudaan, serta kehidupan sosial turut serta dituangkan kedalam sosmed.
Untuk turut melestarikan dunia literasi dan semangat membaca pada kaum milenial,saat ini ia tengah berjuang keras dalam mengelola Chanel YouTube pianoid android yang berisi tentang musikalisasi puisi yang sebagian besar merupakan buah karyanya yg dibacakan oleh para pecinta puisi dari golongan kaum muda.