Demokrasi di Dunia Sastra
Demokrasi di dunia sastra
Demokrasi di dunia sastra telah dilakukan oleh para pendahulu kita untuk berkarya. Dari demokrasi itu telah banyak jatuh korban pembunuhan nama baik. Namun kita harus berterima kasih pada mereka, tak bakal seperti sekarang ini jika tak ada perjuangan para pendahulu kita yang memperjuangkan demokrasi. Yakni bebas berorganisasi, bebas menulis apa saja namun bertanggung jawab, bebas memilih penerbitan, bebas bernaung di bawah panji apa saja. Pokoknya demokrasi telah diperjuangkan mereka para sastrawan pendahulu kita.
Nah sekarang apa yang patut diperjuangkan ? Yakni : Untuk tidak menganggap salah satu media untuk tidak menjadi acuan utama sastra Indonesia. Untuk tidak menganggap salah satu lembaga untuk tidak menjadi acuan utama sastra Indonesia. Dan untuk tidak menganggap salah satu sastrawan sebagai paus sastra, presiden penyair, atau jendral penyair , sehingga tak ada penentu atau hakim peradilan sastra. Yang ada adalah penilaian publik yang bertanggung jawab secara ilmiah.(Rg Bagus Warsono)