(020) Dari Tanah Kami ke Perut Anak-anak Kami, Diana Rustam

Dari Tanah Kami ke Perut Anak-anak Kami
Puisi Diana Rustam

Di tanah kami tumbuh padi yang benihnya disemai pak tani
Setiap masa tiba malainya menguning merunduk laksana si bijak tua
Bulir-bulirnya penuh berisi. putih. dan ditanak menjadi nasi
Buahbuah ranum bertengger di tangkaitangkai pohon setiap jengkal kebun dalam bedengbedeng yang panjang
Di tanah kami musim tidak pernah khianat: panas hujan panen tetap ada silih berganti dari penjurupenjuru pulau
Di laut kami ikanikan berenang bercengkerama di terumbu karang
Pak nelayan turun pagipagi dan ikanikan terjera pukat. dipikul dalam keranjangkeranjang bambu sepanjang pasir pantai
Digoreng dipanggang di atas api tungku para ibu
Ayam bebek sapi kambing berkawan di kandang peternak
Turun dua tumbuh empat. turun empat tumbuh delapan. turun delapan tumbuh enam belas
Susu murni yang segar rasanya mengalir dari perut sapi. daging empuk gemuk dipupuk rumputrumput hijau liar tepi hutan di pekarangan di pinggir jalan
Telur-telur hangat dierami induk yang khusyuk duduk menganggukangguk setengah mengantuk
Oo, alangkah membanggakannya apabila dari tanah kami yang hidup yang tumbuh yang dirawat ditimangtimang rakyat sendiri masuk dalam piringpiring sarapan pagi anakanak negeri
Oo, alangkah membahagiakannya andai jerih payah itu dari bulir keringat yang menetes di tanah kami. bukan tanah asing yang jauh di sana
Oo, betapa melegakannya di mejameja sekolah tidak ada tagihan untuk bapak ibu di rumah

Makassar, 16 Januari 2025.


***Diana Rustam *tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan. Beberapa cerita pendek dan puisinya telah dimuat di media-media online.