DAENG MANGEPPEK
DAENG MANGEPPEK,
Lahir di Tanaberu Lambongan Selayar.
Menulis puisi, cerpen, Esai dan Opini di berbagai media massa, antara lain Harian Fajar, harian Pedoman Rakyat, Majalah Versi, dll. Kumpulan puisi yg telah terbit al ; Dongen Dari Wakil Rakyat (2007), Katanya Kamu Rindu (2016) dan Antologi puisi bersama "Di Ambang Batas Negeriku (Imajinasi Syair Lintas Generasi) dll. Juara satu lomba menulis pengakuan Mengapa Menjadi Penyair yg dilaksanakan Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (2023). Aktif membangun jaringan sastra di Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI), Forum Sastrawan Indonesia Timur (FOSAIT) dan Ikatan Penulis Indonesia (IPIM) Sulsel. Tinggal di Gowa, Sulsel.
ENTAHLAH
entahlah, kamu dan aku akan mulai bicara dengan bijaksana. seperti aku yg telah menceritakanmu dengan bijaksana
sekarang kamu bahagianya tanpa aku, tapi bahagiaku hilang dengan kehadiranmu yg muncul sesaat
entahlah, melihatmu bersamanya, aku dipenuhi rasa ingin bertanya. apakah jika suatu hari orang-orang bertanya tentang kabarku, kamu akan mulai bercerita dengan bijaksana?
entahlah, ygj jelas aku sudah lepas dari kecewa dan kita mencari hidup yg lebih baik, mulai dari saat ini
Gowa, 9 April 2023
AKU INGIN BERLAYAR DENGAN PERAHU YG LAIN
aku letih bersamamu. aku tak bisa berjalan di jalan yg sesat. banyak duri menghambat dan tak satupun jalan yg bisa aku terobos. aku ingin mengajakmu berdamai dengan keadaan yg susah bagiku untuk melanjutkan perjalanan. aku tak mengarahkan perahu ke pantai, tapi mengarahkan ke dermaga penantian. aku ingin berlayar dengan perahu yg lain ; dari hati yg luka menuju pulau yg lain
Gowa, 9 April 2023
AKU HANYA BERMIMPI
kemaluanku tiba-tiba kendor dari tubuh istriku. aku tiba-tiba pusing dan hampir jatuh di kamar. akul lari bersembunyi di kamar mandi sambil aku mengamati gerak gerik istriku
istriku berubah seperti ombak di pantai dan aku seperti kayu terapung yg sedang menuju pantai
istriku bergulung-gulung mencari aku yg terapung dan aku semakin jauh terbawa arus dan ombak
ketika aku tiba di pantai, istriku tersenyum lalu berbisik kepadaku ; "pa, jangan pergi lagi, apalagi bersama kekasih gelapnya."
air mata istriku seperti menenggelamkan rumah. kami berpelukan sampai pagi. ternyata aku hanya bermimpi
Gowa, 9 April 2023