Cinta Sebening Madu, Nominasi Buku Sastra 2024

  1. Cinta Sebening Madu

Cinta Sebening Madu, sekumpulan puisi karya Ule Ceny masuk nominasi Buku Sastra Nadional 2024 versi Lumbung Puisi. Antologi puisi yang berisi puisi-puisi Madu dan Kopi dengan campuran cinta ini berhasil memikat hati pembaca.
Ule Ceny lahir di Empang Sumbawa pda 5 Juli, yang kesehariannya sebagai guru di SMAN 3 Sumbawa Besar. Menulus antologi puisi tunggal dan antoligi bersama serta aktif di kegiatan sastra.
Cinta Sebening Madu ditulisnya tahun 2023 dan diterbitkan Hyang Pustaka Cirebon.
Bukh Cinta Sebening Madu berisi puisi dengan judul-judul menarik. Ia bicara tentang Madu dan kopi dan rasa cintanya itu. Mari kita lihat puisinya:
Cinta Bening
//Kuhirup sari madu dari telaga cinta Tuhanku
Laksana siang menjadi malam
Kemuduan menjadikannya terang
Akulah sepohon kayu merimbunkan daun dan buah
di segala musim /
/kuhisap pahitnya di telaga cinta Tuhanku
Laksana obat pada pentakit
Kemudian menjadikannya kesembuhan
Akulah mentari pagi yang bersinar setelah malam/
/Cinta Tuhan milik hati yang bening//
Silahkan Anda cermati puisi Ule Ceny ini, Cinta Bening ternyata menyimpan berbagai makna tetapi ada dua kata yang mengajak puisi ini larut dalam spresiasi pembaca yaitu Cinta Bening
Demikian Ule Ceny piawai memadukan kata untuk maksud yang dikehendakinya. Ternyata rasa itu bisa ditularkan pada pembaca lewat bahasa.
Pada puisibyang lain tampak keyakinan itu dipersembahkan lewat puisi, judulnya:
Air Mataku di Pagi Hitam
//Ada gerimis fajar menganak lara di langit batin
Gema lirih lantunan ayat-ayat Allah membuncah kalbuku
Kasih Subuh menuntun atmaku
/.../
/Aku pun tersungkur dalam sesal tak berujung
Kini kubasuh wajahku digemericiknya air wudhu
Kubenamkan segala lara duka dan air mata
Jiwaku tenang dalam sujud tak terbilangku//
Air Mata Pagi Hitam, sebuah puisi pagi dimata seorang yang teguh iman. Pada siapa lagi kita memohon ampunan kecuali Allah tempat kita bersujud.
Masih banyak judul-judul puisi yang menarik, ya madu dan kopi akan terasa bila membaca buku ini.
Selamat !
(Rg Bagus Warsono, Kurator utama di Lumbung Puisi)