Buku Putih Penyair dan Puisi Indonesia Lumbung Puisi XII (2023)

Buku Putih Penyair dan Puisi Indonesia
Lumbung Puisi XII (2023)

Buku Putih Penyair dan Puisi Indonesia

Buku 'Putih adalah buku yang menandai keaslian Sastrawan Indonesia khusus penyair. Yaitu mereka yang berkarya sastra jenis puisi.
Buku Putih bermaksud untuk memberikan penerang kepada masyarakat bahwa inilah sastrawan Indonesia khusus puisi di masa pasca reformasi 1998 yaitu di abad 21 yang apa kita sebut sastrawan modern.
Buku Putih bukan antologi bersama biasa karena karena dalam buku ini memuat biografi singkat penyair Indonesia dan kiprahnya.

Buku Putih juga bukan daftar nama sastrawan karena dalam buku ini ditampilkan puisi puisi monumental di zaman modern yang terkait dengan biografi singkat itu.
Buku Putih direkrut dalan tahun 2023 dengan tema "Penyair Benteng NKRI" yang menyatakan bahwa penyair penyair dalam buku ini adalah pemilik jiwa nasionalis dan mencintai keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa dipinta atau dipaksa oleh siapa pun. Penyair sebagai benteng NKRI adalah pejuang tanpa pamrih menjaga NKRI melalui karyanya.

Buku Putih Penyair dan Puisi Indonesia juga menampilkan puisi-puisi modern yang populair di masa ini oleh penulisnya.

Sebagaimana lazimnya buku putih, antologi Buku Putih Penyair dan Puisi Indonesia (BP3) adalah antologi yang berisikan penyair dan Puisi dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia dalam lembaran-lembaran kertas putih yang dijilid sebagai buku bersampul putih yang diharapkan data penyair dan puisinya dalam buku ini akan menjadi data penting di masa mendatang.

Buku Putih disamping data penyair sebaiknya berisi satu atau dua puisi yang menjadi ciri melekat dengan penyairnya. Puisi yang apabila disebut judul dan dibaca isinya akan mengingat siapa penyairnya. Dalam kata lain puisi yang ditampilkan harus puisi istimewa.
Penyair peserta boleh mengirimkan puisi yang terbaik tanpa melihat kapan tanggal puisi itu dibuat.
Buku putih ini menggambarkan sastrawan di era 2020-an dengan puisi-puisi terkenalnya.

Kita ingat puisi-puisi populer meski tidak disebut nama penyairnya pembaca akan langsung mengingat nama penyairnya. Jika kita sebut dan baca puisi Kerawang Bekasi maka si pembaca dan orang yang mendengarnya sudah tentu mengingat siapa penyairnya. Begitu juga terhadap judul lain seperti : Gembala, Padamu Jua, Pesan Pencopet Kepada, Pacarnya, Kembalikan Indonesia Padaku, Mantera, Bunga dan Tembok, kumpulan Kambing, dll.

(Rg Bagus Warsono)