Asmara Mantra, Nominasi Buku Sastra 2024

039. Asmara Mantra
Asmara Mantra, antologi puisi karya Nur Khififah ( Viefa ) terbitan Kaaffah Learning Cenyer, Jakarta 2019 masuk Nominasi Buku Sastra Nasional 2024 versi Lumbung Puisi.
Aksara Mantra verhasil memikat pembaca berkat puisi-puisi kisah perjalaban ruh yang dikemas judul-judul jenis nada klasik musik Jawa. Seperti Maskumambang, Mijil, Kanthi, Sinom , Asmarandana, Sekar Gambuh, Dangdanggula dan seterusnya. Nur Khofifah mengurutkannya dari mulai masa kelahiran sampai kematian dari gerbang ruh hingga tafakur senja.
Mari kita lihat puisi-puisi itu:
Sinom (Pemuda Maha Cita)
//.../
/Bila tiba,
Pandang pandanglah jauh
Luas lautan seluas samudra hatimukah?
Dasar samudra sedalam ilmumukah?/
/Biarkan mimpi menembus jauh cakrawala
Kuak misteri takdirmu
Doa puji semesta
Maha cita pemuda//
Dikala ruh tlah sampai masa muda Nur Khofifah menempatkannya di Sinom. Dikala gejolak hasrat dan cita dan cinta datang. Sebuah puisi yang memiliki daya apresiasi pembaca yang gambaran pemuda-pemudi pada masanya. Kemudian Nur Khofifah melantunkan puisinya ke dalam Asmarandana. Berikut cuplikan baris puisinya:
Asmarandana
// .../
/Meliuk sayup mantra puja Nirwana/
/Menggelepar membisik derita/
/jauh nan jauh di sana/
/tembang asmara merajah sukma/
/...//
Empat baris cuplikan puisi Asmarandana cukup memberikan jelas pembaca di mana masa Asmarandana (bercinta) memiliki waktunya.
Pada puisi selanjutnya, masih dalam Kisah Perjalanan Ruh , Nur Khofifah menuturkan dalam puisi: Dandanggula berikut cuplikan baitnya:
Dandanggula
//.../
/Sirr hati berbisik
Dandanggula manisnya rasa
Kukecap tanpa suara
Aku tlah menguasai dunia/
/Dandanggula manisnya rasa
Aku bertekad untuk berkarya//
Demikian Asmara Mantra antologi yang mengisahkan perjalanan manusia. Ruh yang runtut hingga ajal tiba.
Nur Khofifah lahir di Banyuwangi 10 Februari 1975, memasuki STIT Ibrahimy Genteng Banyuwangi dan UT PGSD Jember ( 2 kesarjanaan di 2 universitas). Menulis puisi hingga memiliki antologi dan aktif kegiatan sastra serta aktif mrnulis di antologi bersama. Kesehariannya sebagai pendidik tinggal di Banyuwangi.
Selamat!
(Rg Bagus Warsono, kurator utama di Lumbung Puisi)