Api Singa Ambara Raja di Rumah Dedari
Api Singa Ambara Raja di Rumah Dedari
Bentuk sastra yang memiliki konsepsi dan cerita masa lalu (etimologi) menjadi bidikan sang penyair karena sesuatu yang unik dan langka menarik perhatian pembaca apalagi menceritakan mithos, legenda, cerita rakyat di suatu kebudayaan akan sangat menarik pembaca.
Yaitu puisi-puisi Dewa Sahadewa yang menarik yang kumpulkan di Rumah Dedari. Sahadewa menulis 69 puisinya dalam buku ini, dengan mengesampingkan tema sehingga tampak warna warni dalam puisinya dan kita diajak ke suatu tempat yang di sana terdapat berbagai pilihan. Sahadewa memang pandai mengambil ide yang dibutuhkan pembaca yaitu sesuatu yang pembaca belum ketahui. Seperti puisi Api Singa Ambara Raja berikut ini:
Api Singa Ambara Raja
//Di ujung api Singa Ambara Raja
pendar kabut bergegas sirna
Karena pagi ini akan ramai
Suara dari tempat ibadah, pasar
dan dasar hati kita
berdegup kencang bagai dikejar
Api membara Singaraja
digurat semangat Jagaraga/
/... /
Di simpang berjajar bangunan tua
dihuni masa lalu
beradu dengan gegap gempita
anak muda mengejar cahaya
aku terjaga di tengahnya
dalam pusaran waktu yang bergegas
dan matahari yang lebih panas
Bara api Singa Ambara Raja
tak akan pernah padam
nyalanya aku sadap selamanya//.
Demikian puisi Sahadewa yang kuat menceritakan Singa Ambara Raja, pilihan diksi yang bagus dan memberi hangat pembacanya untuk mengagumi dan mencintai budayanya.
(Rg Bagus Warsono)