Akhmad Sekhu Indonesia, dari Sebuah Kursi
Akhmad Sekhu
Indonesia, dari Sebuah Kursi
Ada sebuah kursi yang empuk yang dirajut dari koalisi
Berbagai partai dengan anyaman banyak kepentingan
Cenderung berbagi kekuasaan, nyamankah Anda duduk disitu?
Sedangkan banyak rakyat masih berdiri, bahkan jinjit
—terdesak dari sejengkal tanah yang semakin sempit,
berjejalan, betapa rakyat antre menunggu nasib baik!
Rakyat memilihmu bukan untuk duduk manis dan ongkang-ongkang
kaki, tapi untuk kerja memikirkan harapan masa depan negeri ini
Anda tentu tahu begitu sangat banyak darah dan air mata tumpah
Demi memperjuangkan negeri ini. Rakyat rela berkorban jiwa raga,
bahkan nyawa. Perjuangan sampai tetes darah penghabisan!
Kursi kekuasaan itu memang empuk, tapi Anda jangan terlena
Hanya berpuas diri karena Anda harus mau mendengar aspirasi rakyat
Wujudkan janji-janji manis yang sudah Anda katakan saat kampanye
Di depan rakyat yang penuh harap, angan sekali-kali mengingkari janji
Karena itu amanat yang harus Anda pegang erat-erat sebagai abdi rakyat
Tetapkan hati Anda melayani rakyat - kata-kata harus selalu selaras
Dengan tindak perbuatan, silakan, ya silakan, Anda duduk di kursi empuk itu
Tapi buktikan bahwa Anda memang benar-benar pantas duduk di situ!