99.Syahryan Khamary
99.Syahryan Khamary, lahir di Sirongo, Tidore 11 Nopember 1977, Kedua orang tuanya (Muhammad KH & Maya Ms) adalah petani yang serba kekurangan, namun mereka berupaya untuk memberikan pendidikan yang cukup untuknya dan kelima saudaranya. Saat ini ia masih tercatat sebagai Mahasiswa Universitas Terbuka.
Dunia Sastra bukan dunia yang baru, Syahryan aktif menulis di Acara Serambi Sastra dan Mari Berpantun di RRI Ternate sejak tahun 1992-1997, Acara sastra & Lagu RRI Gorontalo tahun 1995-1997, Puisi dan Lagu RSPD Kab.Halmahera Tengah tahun 1996-1997, Sastra muda Indonesia RRI Jakarta tahun 1996, dan Suara Jerman DW tahun 1998.
Selain menulis, syahryan juga menggerakkan kehidupan Sastra di kota Tidore Kepulauan dengan menggelar bebagai kegiatan seperti, Teater Anak, Antri Tapi Baca (ATM), dialog sastra, dll.
Di Organisasi sastra, ia turut mendirikan Dewan Kesenian Tidore, Dewan sastra Tidore, Armada Pena Tidore, dll.
Menjadi Juri cerita anak sejak tahun 2009, Juri lomba Membaca puisi, Juri tarian, juri kegiatan Senni & Budaya di Kota Tidore Kepulauan.
Syahryan juga terjun ke dunia Jurnalistik sejak tahun 1999-2018. Jurnalis Koran Surya Pagi Jakarta, Pemred Tabloid Kabata Tidore, Pemred Parlementaria, dan Pemred Tabloid Gamsita. Ia juga menjadi Staf pengajar Sastra di SMA 10 Kota Tidore Kepulauan.
Ia juga menjadi Pemateri GLN Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara, terpilih jadi pamong Bahasa 2016, Instruktur Literasi 2019, dan yang termutahir terpilih mewakili Maluku Utara pada ajang berngsi MUNSI III di Jakarta 2020.
Prestasi lain yang juga ditorehkan adalah Juara I Lomba Cipta Puisi Pahlawan Kab. Halmahera Tengah 1997, Juara 1 Lomba Cipta Puisi dan Juara II Lomba Cipta Cerpen tahun 2002, Juara IV Penulisan Artikel Maluku Utara 2015, Juara 1 Penulisan cerita anak Maluku utara 2016, dan Juara V Penulisan bahan Ajar SMA tahun 2017.
Dari rentetan sepak terjangnya ia di anugerahi Penghargaan Rau Parada Award Bidang Kebudayaan Kota Tidore Kepulauan tahun 2008, Penghargaan Juri tebaik Pena Award Kota Tidore Kepulauan tahun 2014, dan Penghargaan Tokoh Budaya Prov.Maluku Utara tahun 2020. Namun gagal meraih penghargaan Tokoh Sastra Kantor Bahasa Maluku Utara dalam 2 kali Nominasi (2016 dan 2017).
Dari ujung penanya lahir beberapa buku yang sangat familiar di Masyarakat Maluku Utara antaralain Jin Toboso, Padi dari Tidore, Novel Paragraf terakir, Cinta di tali Jemuran, Tanpa Paragraf, Kumpulan puisi Lilin Kota Cinta, Luka di perempatan jalan, dan Bidadari Ketas.