37.Enthieh Mudakir
37.Enthieh Mudakir lahir di Kota Tegal, Jawa Tengah, 24 April 1963. Sejak muda sudah menggeluti dunia kesenian antara lain teater dan sastra. Di akhir tahun 1970-an, bersama Nurngudiono, Lanang Setiawan, dan Dwi Ery Santoso bergabung dalam Teater Puber pimpinan Nurhidayat Poso. Setelah itu, dia mendirikan Teater Wong bersama Michael Gunadi Wijaya dan Bontot Sukandar dan mementaskan naskah-naskahnya di Tegal dan beberapa kota lainnya. Tahun 2008, bersama Atmo Tan Sidik dan Joshua Igho, Enthieh ikut mendirikan Akademi Kebudayaan Tegal, sebuah lembaga kajian seni-budaya yang menggelar beberapa seminar, orasi budaya, diskusi, pertunjukan seni, dan menerbitkan buku. Di dunia sastra, namanya dikenal di kancah kesusasteraan Indonesia melalui karya-karyanya berupa cerita pendek dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar antara lain Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, Swadesi, Koran Merapi, Minggu Pagi, dan lain-lain. Enthieh merupakan salah satu penyair yang puisi-puisinya terangkum dalam antologi Dari Negeri Poci. Pada tahun 2012, dia diundang sebagai salah satu penyair dalam perhelatan Pertemuan Penyair Nusantara VI Jambi. Karya-karyanya terhimpun dalam beberapa buku, antara lain: Malam Begini Bening (1990), Dari Negeri Poci 2 (1996), Koor Zaman (2002), Dian Sastro For President (2005), Cemas Belum Menyerah (2007), Angin Perlawanan (2011), Dari Negeri Poci 4 (2013), Dari Negeri Poci 5 (2014), Dari Negeri Poci 6 (2015).