(123) Butir - Butir Nasi, Sri Wahyu Wardani
(123)
Butir - Butir Nasi
Sri Wahyu Wardani
mata bocah itu berbinar indah
menyiratkan rasa yang membuncah
ditatapnya butir butir nasi di depannya
membayang betapa lezat rasanya
ini makanan mewah
dirumah hanya bubur yang tersaji
beras emak tidak cukup jika dibuat nasi
hanya semangkuk bubur putih untuk sarapan pagi
minum susu dulu hanya sekelebat bayang
namun kini sudah ada di genggam tangan
lantas...mengapa mesti menolak
dan katakan makanan ini tidak enak.
bocah bocah ini tak pernah mengerti
piring- piring yang tersaji hasil kolusi
dari janji- janji yang tersembunyi
dari hati keji bertopeng sepiring nasi
meja- meja sekolah menjadi perjamuan darah
dari tangan - tangan serakah
yang ciptakan noktah di dinding sejarah
tinggalkan riuh pada hati yang gundah
Ungaran , 16 Maret 2025
Sri Wahyu Wardani,lahir 9 Juni ,tinggal di kota Ungaran pecinta kucing yang jatuh cinta pada puisi , memiliki karya beberapa antologi puisi , antologi essai dan cerpen serta 2 buah karya pribadi, kumpulan puisi Merdeka atau Mimpi dan novelet Lembayung.