(110)PAK, BUKANKAH AKU JUGA ANAK BAPAK, Rosmita

(110)
PAK, BUKANKAH AKU JUGA
ANAK BAPAK
Rosmita

Namaku , Imran peserta didik kelas 6
Aku putus sekolah sejak bapak ku
Pekerja pabrik di PHK
Dari sudut sekolah, aku menatap keceriaan anak-anak menyambut pagi
Mereka semua sudah siap untuk mengikuti sajian mata pelajaran
dari guru mereka
Wajah sumringah
Bertopi dan berdasi rapi, baju mereka semua bersih dan harum
Anak-anak terlahir bernasib baik
Bisa mengecap pendidikan dengan sempurna, ujarku dalam hati
Batinku mulai ngilu
Melihat pemandangan itu
Betapa tidak, aku ingin sekali bersekolah
Mereka membawa bekal dari rumah
Masing,-masing bekal terletak
di tempat kotak makan yang indah
dan mahal, sengaja di beli oleh
orang tuanya
Siang nya saat jam istirahat para guru mulai memberikan satu kotak nasi gratis
Yang dinilai sepuluh ribu rupiah
Seperti nya anak-anak itu enggan menerima makanan dari gurunya
Sebab bekal mereka memang
jauh lebih mewah
Makanan tergelar di meja masing-masing
Ada yang menghabiskan dengan lahap
Ada pula yang hanya menatap seadanya
Menurut ku makanan itu teramat mewah jika sampai ke perut ku
Ah,
Andai saja aku bisa sekolah seperti dulu tentunya aku bisa mencicipi makanan gratis ini, yang memang sukar
Buat aku rasakan
Sedangkan mereka hanya mengabaikan
Pak, apakah karena aku putus sekolah ? Aku tidak bisa merasakan makan gratis
Bukankah aku anakmu juga pak !
Solo 02 Maret 2025


Rosmita
Kelahiran Banda Aceh
Guru SD di Muaro Jambi, mendapat tugas tambahan sebagai Kepala satuan pendidikan di Muaro Jambi
Akan Purna tugas di bulan April
Suka membaca puisi, dan menyukai puisi sejak di bangku sekolah dasar