(094) Menguak Asa di Gerbang Pagi, Juliati

**Menguak Asa di Gerbang Pagi
Juliati **

Dini hari ini aku sudah siaga
Menjingjing tas berisi tiga buku tulis tipis dan dua kresek kecil
Dengan seragam lapuk yang terus kupakai untuk menuntut ilmu
Dan hanya sesekali terisi rupiah ada di saku
Memakai sepatu baru pemberian Bu Guru dan kasut hitam yang sudah berlubang di area jempol kaki
Tak sedikitpun mengurangi semangatku untuk segera beranjak dari gubug kecil menuju pondok ilmu
Aku tetap melangkah tegap meninggalkan tatapan iba dan cemooh yang sering kudapat
Lirih kudengar suara merajuk
Minta Aaaaaaa
Sejenak aku menoleh ke belakang
Lambaian tangan kecil memohon dengan tatapan kosong
Tekad ku makin menggebu
Bertarung menggapai asa yang entah kapan tergapai
Tak sabar kudapat bagian itu
Kulihat banyak yang sudah di tangan
Sementara aku masih menunggu giliran
Bergetar tangan kala kudapat nampan berisi empat sehat lima sempurna
Kulihat daging ayam yang begitu menggoda
tahu tempe yang tak kalah merayu tuk segera ku makan
Sementara wortel , dan sawi putih yang tak luput dari pantauan
Nasi putih teronggok di samping susu kotak serta seiris besar pepaya merah
Nanar kulihat semua , hampir aku kalap untuk segera kulahap
Namun teringat suara lirih dan lambaian harapan
Aku segera berlari meraih plastik kresek
Ku bungkus nasi dan lauknya
Segera kusimpan dalam tas usangku
Yakin ku begitu membara
Jika kuhadiahkan pada adik tercinta
Ada bayangkan senyum simpul gadis kecil
Berharap ada asupan untuk tubuh linglainya
Ayah , bunda , kupenuhi tanggung jawab ini agar kalian tenang di sana

Indramayu , 11 Pebruari 2025


Juliati