(026) MAKAN SIANG BERSAMA PRESIDEN, Eko Tunas
MAKAN SIANG BERSAMA PRESIDEN
Eko Tunas
Kebersamaan adalah keindahan katamu
Di taman kala resah atau di sekolah saat istirah
Apakah makan bersama adalah bukti keindahan
Anak-anak berseragam nusantara
Juga bapak-ibu guru tercinta
Di bahasa ibu atau negeri -- bahwa kita punya Presiden.
Kebersamaan adalah kebahagiaan katamu
Di ruang bermain atau di kelas belajar
Adakah makan siang gratis tanda kebahagiaan
Anak-anak berbaris menyanyikan lagu kebangsaan
Juga bapak-ibu guru yang mulia
Di hari dan bulan berganti -- bahwa kita punya waktu.
Kebersamaan adalah kehormatan katamu
Di tanah air atau di buku-buku pelajaran
Akankah makan siang gratis satu kehormatan
Anak-anak bercita-cita setinggi matahari
Juga bapak-ibu guru pertiwi sejati
Di tahun-tahun yang datang -- bahwa kita punya kehormatan
Kebersamaan
Keindahan
Kebahagiaan
Dan makan bergizi gratis
Adalah penanda bahwa kita bukan bangsa miskin papa hina dina
Di mata dunia kita punya kehormatan
Tak tergadaikan -- bahwa kita manusia Indonesia.
Semarang 15 Januari 2025
Eko Tunas (lahir di Kota Tegal, Jawa Tengah, 18 Juli 1956; umur 52 tahun) adalah seorang sastrawan Indonesia. Seniman serbabisa, ini menulis, melukis, dan berteater sejak masih duduk di bangku SMA. Saat ini tinggal dan menetap di Kota Semarang. Ratusan tulisan (puisi, cerpen, novel, dan esai) tersebar di berbagai media massa di Indonesia, antara lain; Pelopor Yogya, Masa Kini, Bernas, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Wawasan, Cempaka, Bahari, Dharma, Surabaya Pos, Jawa Pos, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Suara Karya, Pelita, Republika, Kompas, Horison, dan lain-lain. Di kalangan masyarakat Tegal, Eko Tunas juga dikenal sebagai pelopor penggunaan istilah John dan Jack, sebuah cara menyebut sesama rekan sejawat (John dan Jack Pergi dari Tegal, Joshua Igho BG, Kompas Cetak, 25 September 2002)